Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Bumi Melimpah di Tengah Pandemi, Warga Bukit Menoreh Gelar Syukuran

Kompas.com - 28/09/2020, 12:16 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kabul menceritakan, merti dusun tradisi turun temurun warga Talunombo.

Bersama dengan itu, mereka juga sekaligus merawat petilasan yang konon pernah menjadi tempat singgah Dhamarwulan dari Kerajaan Majapahit.

Warga merawat petilasan sebagai bentuk penghormatan pada leluhur yang telah mempertahankan tradisi serupa.

Warga juga membangun pagar, membersihkannya dan kerap menggelar tradisi budaya di sana.

Baca juga: Warga Desa di Pegunungan Menoreh Akan Terima Sapi Kurban dari Jokowi

Talunombo terdiri empat RT. Sedikitnya ada 250 orang dalam satu pedukuhan.

Pada masa pandemi, kata Kabul, warga tidak berkurang panen.

Namun, karena Pandemi, perayaan tidak dibikin sebesar biasanya. Kali ini, mereka yang datang hanya perwakilan warga saja.

Berlangsung di halaman rumah seorang warga. Mereka ada yang membawa nasi tumpeng hingga sebuah gunungan hasil bumi.

Seratusan orang mengikuti merti dusun dan memetri petilasan Dhamarwulan di Pedukuhan Talunombo, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon (kecamatan) Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Seratusan orang mengikuti merti dusun dan memetri petilasan Dhamarwulan di Pedukuhan Talunombo, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon (kecamatan) Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Mereka berdoa, mendengar sambutan, lantas makan bersama (kembul).

“Kami membatasi paling banyak 100 orang yang hadir. Karena pandemi, kami khawatir kalau mengumpulkan massa sangat banyak,” kata Kabul.

Kegiatan ditutup dengan berebut gunungan (ngalap berkah).

Baca juga: Mulai 1 Juli, 2 Obyek Wisata di Bukit Menoreh Bakal Kembali Buka

Kabul menceritakan, kegiatan tradisi dan budaya masyarakat Jawa kembali hidup di berbagai pedukuhan di desanya.

Selain merti dusun dan memetri petilasan, di pedukuhan lain juga menggelar tradisi yang mirip.

Ada yang menggelar merti sendang, ngrapak sendang, hingga wiwitan panen padi.

Perlahan tapi pasti, kegiatan tradisi dan aksi budaya kembali hidup walau diimpit pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com