BANTAENG, KOMPAS.com - Agusliadi kini yang menjabat sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng, Sulawesi Selatan, ternyata punya kisah perjuangan hidup.
Laki-laki 36 tahun ini memang memulai karier dari nol. Dia bahkan pernah jadi pekerja di salah satu bengkel las.
Agus bekerja sebagai buruh di bengkel las pada 1997 saat masih duduk di bangku SMP. Selain itu, dia juga pernah menjadi buruh bangunan.
"Jadi setiap libur saya ikut menjadi kuli bangunan selain waktu libur setiap pulang dari sekolah, saya bekerja sebagai kuli bengkel las," kata Agusliadi, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Senin (28/9/2020).
Baca juga: Soal Nama Calon Wakil Bupati Tak Ada di Surat Penetapan, Ini Penjelasan KPU
Pekerjaan itu ditekuninya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pasalnya, keluarga Agus memang terbilang miskin.
Agusliadi merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Ayahnya, Massere Bin Dawing, adalah seorang tukang batu. Sedangkan ibunya, Rahmatia, hanya ibu rumah tangga.
Mereka hidup di rumah kayu yang berdinding papan bekas di Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Bantaeng.
Tak ada kemewahan di tempat itu, Agusliadi hidup sederhana dengan keluarganya.
"Di tengah suasana rumah yang hanya diterangi lampu minyak tanah dan dinding udara. Udara dan terik matahari leluasa menyapa kami setiap hari," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Oknum PNS RSUD Bantaeng Saat Sedang Pesta Sabu di Rumahnya
Meski sekolah sembari bekerja, tapi prestasi Agusliadi tetap gemilang. Sejak di bangku SD hingga tamat SMK, selalu meraih rangking satu.
Lelaki yang bercita-cita menjadi dosen dan psikolog itu, menyelesaikan pendidikan di SMK Negeri 1 Bantaeng pada 2003.