Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Arum Jeram Tanam Pohon dan Sebar Bibit Ikan di Sungai Wisata Pertama di Jatim

Kompas.com - 28/09/2020, 07:53 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sejumlah atlet Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Probolinggo menanam bibit pohon dan menebar benih ikan di sepanjang sungai Pekalen, Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo Minggu (27/9/2020).

Mereka menanam ratusan bibit pohon mangga dan alpukat di pinggiran Kali Pekalen.

Sebanyak 20.000 benih ikan wader dan tawes juga disebar di sungai yang digunakan sebagai ajang arung jeram selama ini.

Ketua FAJI Kabupaten Probolinggo Mahdi berharap, aksi penanaman bibit pohon tersebut bisa menjaga ekosistem sungai. Ketika pohon itu besar, warga sekitar bisa memanfaatkannya.

Penebaran benih ikan juga diharapkan menambah stok ikan di sungai agar bisa dimanfaatkan warga.

Baca juga: Korban Ketiga Banjir Bandang Sukabumi Ditemukan di Sungai Cicatih

"Kami harap warga turut merawat pohon dan benih ikan tersebut. Kami mohon warga tidak menggunakan racun, setrum, dan dinamit, saat menangkap ikan, demi menjaga ekosistem sungai," tutur Mahdi kepada di lokasi, Minggu.

Mahdi menyebutkan, penebaran benih ikan dan penanaman pohon juga didukung oleh Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan peduli lingkungan untuk memperingati Hari Sungai Sedunia itu juga diikuti Federasi Arung Jeram Indonesia Provinsi Jawa Timur, pengelola Songa, Airlangga Adventure, para pecinta alam, dan masyarakat sekitar.

Ketua FAJI Provinsi Jawa Timur Imam mengapresiasi aksi peduli lingkungan memperingati Hari Sungai Sedunia yang puncaknya di Sungai Pekalen.

Imam berharap, aksi itu bisa membangun kembali ekosistem sungai. Sebab, keberadaan pohon dan ikan di sungai itu sudah sedikit.

Penanaman bibit pohon dan penebaran bibit ikan di sepanjang 12 kilometer Kali Pekalen bisa menggugah kesadaran pelaku wisata dan masyarakat sekitar untuk menjaga ekosistem sungai.

Sehingga, mereka tak hanya mengeksplorasi keindahan sungai, tapi juga menjaganya.

Baca juga: Hulu Sungai Longsor, Tanah di Gunung Salak Terlihat Terbelah

Imam menjelaskan alasan memilih aksi di Kali Pekalen. Sebab, Kali Pekalen merupakan sungai pertama yang dibuka sebagai destinasi wisata di Jawa Timur, yakni pada 1999.

"Kita ingin ekosistem sungai terjaga. dengan adanya wisatawan yang banyak, maka dilakukan penghijaun, penebaran benih ikan dan bersih-bersih sungai," ujar Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com