Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Lomba Voli Timbulkan Kerumunan dan Dibubarkan Polisi, Panitia Kembalikan Uang Tiket Penonton

Kompas.com - 27/09/2020, 21:42 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BREBES, KOMPAS.com - Sebuah video kerumunan massa tak berjarak yang tengah menyaksikan pertandingan voli viral di media sosial Twitter, Minggu (27/9/2020).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, dalam video yang diunggah akun @gus_dibyo ternyata berada di Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Penonton yang datang berjumlah sekitar seribuan.

Nampak tak ada jaga jarak fisik saat duduk berimpitan menyaksikan jalannya pertandingan yang digelar di lapangan SMK Nurul Huda Pesanggarakan I Desa Kretek.

Baca juga: Ombudsman: Polisi Diduga Langgar Protap Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Helikopter

Kapolsek Paguyangan, Polres Brebes, Iptu Agus Dwi membenarkan adanya gelaran tersebut.

Pihaknya akhirnya harus membubarkan acara karena memang tak berizin.

"Polsek dan Polres tidak mengeluarkan izin kegiatan lomba voli itu. Sebagai upaya antisipasi di masa pandemi Covid-19, kami langsung meminta (panitia) membubarkan," kata kapolsek kepada wartawan di lokasi, Minggu sore.

Ajang perlombaan tersebut diketahui merupakan turnamen voli putra yang digelar untuk menyemarakan perayaan sebuah acara.

Karena berpotensi terjadi penyebaran Covid-19, acara tersebut dibubarkan polisi yang dibantu aparat TNI dari Koramil Paguyangan.

Melalui pengeras suara, secara humanis, oleh petugas, massa diminta membubarkan diri.

Pertandingan pun berhenti. Massa membubarkan diri dengan tertib.

Ketua panitia acara Imam Efendi mengatakan, kegiatan tersebut memang digelar rutin setiap tahun. Persiapan bahkan sudah sejak jauh-jauh hari.

Alasan digelar lomba tersebut karena ia merasa Kabupaten Brebes saat ini sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru.

Dalam pelaksanaannya, panitia juga menjalankan prosedur protokol kesehatan yang ketat.

Namun ternyata warga yang datang menyaksikan cukup banyak sehingga sulit diterapkan jaga jarak.

Baca juga: Viral Gunung Salak Terbelah, Ini Penjelasannya

"Struktur panitia dibentuk sejak lama. ini kegiatan rutin setiap tahun. Niat panitia melaksanakan karena sudah memasuki adaptasi baru," kata Imam, kepada wartawan.

Meski demikian, ia mengaku ikhlas acara harus dihentikan oleh petugas.

Bahkan sebagai niat baik dan bentuk tanggungawab, biaya tiket yang sudah dibayar dikembalikan ke penonton.

"Kami sudah langsung kembalikan biaya tiket masuknya setengahnya. Itu dilakukan sebagai bentuk niat baik kami," pungkas Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com