Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2020, 21:30 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Putra bungsu Wali Kota Jambi Syarif Fasha, M Fabiansyah Putera, meninggal akibat Covid-19 beberapa waktu lalu. 

Tepat 7 hari peringatan meninggalnya putra bungsunya, Wali Kota Jambi mengatakan agar warga tak menganggap remeh Covid-19. 

Ia juga menegaskan akan membubarkan setiap kegiatan yang melanggar protokol kesehatan.

"Ananda kami meninggal karena Covid-19, bukan disebabkan penyakit ginjal yang dideritanya selama ini," kata Fasha melalui video zoom, Minggu malam, (27/9/2020).

Baca juga: Positif Covid-19, Anak Bungsu Wali Kota Jambi Meninggal Dunia

Covid-19 itu nyata dan mematikan

Menurut dia, masyarakat harus tahu, jika Covid-19 itu nyata dan mematikan.

Untuk itu, demi kesehatan warga Kota Jambi, pihaknya akan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di Kota Jambi.

"Saya sudah instruksikan kepada Wakil Wali Kota Jambi Maulana, untuk menjadikan kota ini, sebagai kawasan wajib masker," katanya. 

Dengan demikian, semua yang melaksanakan kegiatan baik swasta maupu pemerintah, wajib mematuhi protokol kesehatan. Apabila ada pelanggaran, kegiatan tersebut harus dibubarkan.

"Kalau tidak pakai masker dan mematuhi protokol kesehatan, jangan masuk ke Kota Jambi," kata Fasha menegaskan.

Baca juga: Istri dan 2 Anak Wali Kota Jambi Juga Positif Covid-19, Dirawat di Jakarta

Masih dalam perawatan

Pemkot Jambi akan memaksa masyarakat Jambi untuk mengikuti protokol kesehatan, agar kurva kasus Covid-19 bisa melandai.

Beberapa poin penting, kata Fasha yakni memakai masker. Karena masker bisa mengurangi risiko penularan hingga 70 persen.

Selanjutnya, kata Fasha menjaga jarak lebih dari 1 meter dan rajin mencuci tangan.

"Saya dan keluarga masih dalam perawatan karena Covid-19. Mohon doa kepada seluruh masyarakat, agar cepat sembuh," katanya.

Baca juga: Nekat Terapkan Sekolah Tatap Muka, Wali Kota Jambi: Ini Keputusan Kami, Satgas Lebih Paham

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com