Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Gunung Salak "Terbelah", Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/09/2020, 18:55 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Fenomena tanah "terbelah" di  Gunung Salak, Jawa Barat, viral di media sosial.

Beberapa foto dan video menunjukkan bahwa ada tiga titik tanah terbelah di perbatasan Cianjur, Bogor dan Sukabumi itu.

Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Salak 1, Ugur Gursala memastikan bahwa kondisi tersebut bukan tanah terbelah melainkan longsoran di hulu sungai.

Sebab, pada Senin (21/9/2020) lalu, hujan sangat lebat diikuti dengan angin kencang.

Sehingga, dapat dipastikan hal itu disebabkan oleh faktor cuaca yang cukup ekstrem.

Baca juga: Ombudsman: Polisi Diduga Langgar Protap Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Helikopter

"Bukan terbelah, tapi ada longsoran di hulu sungai. Kemungkinan akibat hujan sangat deras di puncak Gunung Salak disertai angin kencang," ungkap dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Menurut dia, curah hujan yang tinggi belakangan ini, mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap. Hal itu memicu longsoran dan banjir di bibir sungai.

Berdasarkan identifikasi lapangan, longsoran terjadi tepatnya di hulu Sungai Cikedung atau puncak Salak 3 hingga mengalir sampai ke hilir atau tepatnya di Kampung Palalangon, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kondisi pasca terjadinya longsor di Gunung Salak, Jawa Barat.Dok Istimewa Kondisi pasca terjadinya longsor di Gunung Salak, Jawa Barat.

Pada saat kejadian tinggi air sungai dihulu atau Puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat.

Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem. 

Luapan Sungai Cikedung ini juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir. 

"Tidak ditemukan adanya illegal logging, pohon yang terbawa banjir akibat longsoran di pinggir sungai yang tersapu aliran air sungai," ujar dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com