KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) asal Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Audy Hamdani (59) mengalami nasib kurang mujur.
Dia mendapatkan order fiktif dan uang tabungannya ludes dikuras seorang penipu.
Dalam satu hari itu, Audy merugi ratusan ribu rupiah.
Padahal, dia biasanya hanya memeroleh pendapatan Rp 30.000 hingga Rp 70.000 jika orderannya ramai.
Baca juga: Tangis Pengemudi Ojol, Sepucuk Surat, dan Uang Rp 35.000 di Bawah Pintu
Meski kondisi hujan, dia tetap berusaha sesegera mungkin mengantarkan makanan ke Jalan Taman Blimbing, Peterongan, Semarang Selatan.
Audy kebingungan lantaran setelah sampai di alamat yang dituju, ternyata rumah itu tak berpenghuni.
"Ada pesanan waktu 22 September sore. Waktu diantar ke alamat ternyata malah rumah kosong," jelas Audy saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020).
Baca juga: Nasib Malang Pengemudi Ojol, Terkena Order Fiktif, Uang Tabungan Juga Habis Dikuras Penipu
Dalam kondisi kehujanan, Audy lalu berteduh di sekitar lokasi agar makanan tersebut tidak basah.
"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.
Audy lalu menelepon pemesan. Pemesan meminta agar pesanan itu dibatalkan.
"Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel pesanannya," kata dia.
Baca juga: Pengemudi Ojol Bawa Balita 2,5 Tahun Tiap Kerja, Hasran: Dia Ditinggal Ibunya
Namun kali ini orang misterius itu meminta Audy mengecek uang tabungan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Audy secara tidak sadar menuruti berbagai instruksi penelepon, mulai dari memfotokan jumlah saldo sampai memasukkan sejumlah nomor.
Ternyata penelepon ingin menguras tabungan Audy.
"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelasnya.
Setelahnya, Audy menyerahkan makanan itu ke sebuah panti asuhan di Tlogosari, Semarang agar tidak sia-sia.
Baca juga: Kisah Pilu Hasran, Pengemudi Ojol yang Bawa Anak Balitanya Saat Bekerja, Ditinggal Istri Nikah Lagi
Audy baru menyadari dirinya menjadi korban penipuan setelah hendak mengisi saldo di akun ojek online-nya.
Audy terkejut ketika melihat tabungannya sebesar Rp 500.000 lenyap.
"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.
Dia sudah berusaha menelepon orang misterius tersebut, tetapi nomornya telah diblokir.
Baca juga: Usai Disuntik Calon Vaksin Covid-19, Pengemudi Ojek: Ngantuk Tak Tertahan
Pria yang sudah tiga tahun menjadi pengemudi ojol itu memilih ikhlas dan kembali bekerja dengan semangat.
Sebab dirinya harus tetap mencari nafkah untuk keluarganya.
Meski saat pandemi, pendapatannya sebagai pengemudi ojol semakin tak menentu, Audy mengaku ikhlas.
"Yang penting bisa kerja dan sehat terus," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.