Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tak Terima Istri Diisolasi, WNA Ini Mengamuk di Ruang IGD dan Nyaris Pukul Dokter

Kompas.com - 25/09/2020, 20:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) Swiss mengamuk dan mencoba memukul seorang dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, saat istrinya dinyatakan suspek Covid-19, pada Kamis (24/9/2020) malam.

"Suami berteriak-teriak, menendang monitor pasien, dan memukul dokter tapi bisa ditangkis," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya melalui pesan WhatsApp, Jumat (25/9/2020).

Akibatnya, para pasien di IGD sempat ketakutan. Namun, pihak keamanan rumah sakit segera turun tangan dan menenangkan pria WN Swiss itu.

Baca juga: WN Swiss Mengamuk di Rumah Sakit, Tak Terima Istrinya yang Suspek Covid-19 Diisolasi

Setelah diberi penjelasan, WNA tersebut akhirnya menerima pemintaan petugas medis agar istrinya jalani isolasi sembari menunggu hasil tes swab. 

Suarjaya pun mengatakan, penanganan pasien tersebut sudah sesuai dengan prosedur standar kesehatan. 

"Pasien ditangani dengan baik sesuai SOP (standar operasional prosedur)," kata Suarjaya.

Baca juga: Jadi Bandar dan Kurir Narkoba, 2 WN Asing Ditangkap di Bali

Kronologi

Menurut Suarjaya, peristiwa itu berawal saat ada seorang pasien berinisial P asal Swiss berobat ke RS Bali Mandara.

Saat itu, pasien itu mengeluhkan sesak napas. Sesuai prosedur kesehatan, P pun diarahkan ke IGD khusus Covid-19.

Setelah itu, tim medis mengambil sampel cairan tenggorokan pasien itu untuk diuji berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR).

Sesuai prosedur, pasien yang menunggu hasil tes swab dan menyandang status suspek Covid-19 harus diisolasi.

Baca juga: Awalnya Mengaku Ikut Seleksi Klub Bola, 3 WN Nigeria Ini Ternyata Terlibat Penipuan

 

Namu, saat tim medis menyampaikan hal itu kepada suami pasien, terjadi salah paham. Tiba-tiba sang suami pergi menerobos masuk ke ruangan IGD.

"Suami menerobos masuk padahal tidak boleh karena IGD Covid-19," katanya

Pasalnya, pasien dan suaminya ternyata tak fasih berbahasa Inggris dan mereka hanya berkomunikasi dengan bahasa Jerman.

Tak dilaporkan ke polisi

Atas kejadian itu, pihak rumah sakit memilih untuk tidak melaporkan suami P tersebut.

Namun, Suarjaya mengaku telah berkoordinasi dengan Polri agar memberikan perlindungan bagi tenaga medis dan pasien dari ancaman kekerasan.

"Kami tidak melaporkan siapa-siapa, tapi minta perlindungan kepolisian agar tenaga medis kami bisa bekerja dengan baik tanpa ancaman," kata Suarjaya.

(Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com