Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Swiss Mengamuk di Rumah Sakit, Tak Terima Istrinya yang Suspek Covid-19 Diisolasi

Kompas.com - 25/09/2020, 17:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Swis mengamuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, pada Kamis (24/9/2020) malam.

Bahkan, pria asal Swiss itu berteriak dan mencoba memukul dokter yang bertugas.

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan, pria asal Swiss itu sempat tak menerima istrinya yang berstatus suspek Covid-19 diisolasi.

"Suami berteriak-teriak, menendang monitor pasien, dan memukul dokter tapi bisa ditangkis," kata Suarjaya melalui pesan WhatsApp, Jumat (25/9/2020).

Suarjaya menjelaskan, kronologi keributan yang terjadi di RS Bali Mandara itu.

Baca juga: Temukan Ukiran Putri Duyung, Arkeolog: Ini Data Baru Tentang Asal-usul Warga Sentani

Awalnya, seorang pasien berinisial P yang merupakan WN Swiss berobat ke RS Bali Mandara. Pasien yang mengeluh sesak napas itu awalnya berobat ke poliklinik.

Namun, petugas medis mengarahkan pasien itu ke IGD khusus Covid-19. Pasien itu pun mendapatkan penanganan khusus karena mengalami sesak napas.

Tim medis juga mengambil sampel cairan tenggorokan pasien itu untuk diuji berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR).

Sesuai prosedur, pasien yang menunggu hasil tes swab dan menyandang status suspek Covid-19 harus diisolasi. Tim medis menyampaikan hal itu kepada suami pasien.

Namun, pasien dan suaminya tak bisa berbahasa Inggris. Mereka berbicara dengan bahasa Jerman.

Suarjaya menduga, terjadi kesalahpahaman antara tim medis dan suami pasien itu di ruang IGD saat menyampaikan prosedur isolasi tersebut.

"Suami menerobos masuk padahal tidak boleh karena IGD Covid-19," katanya.

Pasien lain yang berada di IGD ketakutan akibat kejadian itu. Suami pasien tersebut lalu ditenangkan oleh petugas keamanan rumah sakit.

Baca juga: Dianggap Meresahkan, Buaya Sepanjang 2 Meter yang Dipelihara Warga Dievakuasi

Pria asal Swiss itu akhirnya menerima keputusan rumah sakit untuk mengisolasi istrinya.

"Pasien ditangani dengan baik sesuai SOP (standar operasional prosedur)," kata Suarjaya.

Terkait kejadian itu, Suarjaya telah berkoordinasi dengan Polri agar memberikan perlindungan bagi tenaga medis dan pasien dari ancaman kekerasan.

"Kami tidak melaporkan siapa-siapa, tapi minta perlindungan kepolisian agar tenaga medis kami bisa bekerja dengan baik tanpa ancaman," kata Suarjaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com