Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2020, 16:54 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dua orang teradu reaktif setelah dilakukan rapid test sebelum Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memeriksa lima penyelenggara pemilu dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu (KEPP) di Kantor KPU Provinsi Gorontalo, Jumat (25/9/2020).

Sebelum sidang digelar DKPP mewajibkan para pihak yang hadir dalam sidang untuk melakukan tes rapid.

Tes rapid ini difasilitasi DKPP dan dilakukan sesaat sebelum sidang dimulai. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 25 September 2020

Karena hasilnya reaktif, dua orang teradu harus menjalani sidang secara virtual.

Lima orang penyelenggara pemilu yang diadukan berasal dari Bawaslu Pohuwato sebanyak empat orang dan seorang dari Bawaslu Provinsi Gorontalo.

Keempat penyelengggara pemilu yang berasal dari Bawaslu Pohuwato adalah Koordinator Sekretariat (Korsek), Rahmawati Sulaiman, serta ketua dan anggota Bawaslu, yaitu Zubair S Mooduto, Rahmawaty Dj Pahabu, dan Ramlan.

Sedangkan satu teradu adalah Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Jaharudin Umar.

Kelimanya diadukan oleh mantan staf Bawaslu Pohuwato, Wahyudin A Gobel.

Dalam pokok aduannya, Wahyudin menyebut kelima teradu telah memberhentikannya sebagai staf Bawaslu Pohuwato tanpa mengikuti prosedur dan ketentuan Perbawaslu nomor 6 tahun 2017 tentang Kode Etik Pegawai Bawaslu.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Usul Pelanggar Protokol Kesehatan Dicoret dari Pilkada

Selain itu, Wahyudin juga merasa tertekan dalam rapat klarifikasi yang diadakan oleh Bawaslu Provinsi Gorontalo.

Menurutnya, rapat tersebut terasa seperti sidang, alih-alih sebagai rapat klarifikasi.

"Jaharudin (teradu V) juga telah mengucapkan kata kasar dan tidak pantas kepada pengadu saat rapat di Kantor Bawaslu Provinsi Gorontalo," kata Wahyudin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com