Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Dinkes DIY Meninggal karena Covid-19 Diduga Terkait Klaster Besar

Kompas.com - 25/09/2020, 15:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berinisial BN meninggal dunia karena Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya melakukan tracing dan mendapat informasi ASN yang meninggal terpapar Covid-19 masih berkaitan dengan klaster besar.

"Setelah beliau positif teman-teman bergerak semua diswab. Jadi empat orang positif," katanya melalui video rilis yang diterima wartawan, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Tracing Pegawai Dinkes DIY Meninggal karena Covid-19, Ini Hasilnya

Pembajun menjelaskan, BN diduga tertular dari sang kakak pada 30 Agustus lalu, lantaran bepergian bersama dalam satu mobil.

Setelah bepergian bersama BN merasakan gejala yang sama dan melakukan swab test, lalu pada tanggal 8 September dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Itu saat terakhir masuk kantor karena secara mandiri melakukan pemeriksaan kemudian menunggu hasil," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih, menambahkan, pihaknya sedang melakukan tracing pada klaster besar tersebut.

Menurut Berty, klaster besar yang dimaksud menyangkut institusi keuangan.

"Kita sedang melaksanakan tracing kasus klaster sebuah institusi keuangan, dan ada kemungkinan ada kaitan dengan kasus positif ASN tersebut. Keterkaitan ini karena perilaku sebagai pelaku perjalanan yang tidak disiplin pada protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Seorang Pegawai Dinas Kesehatan DIY Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Corona

Dia menambahkan, saat melakukan tracing ditemukan informasi ASN yang meninggal dunia sempat melakukan perjalanan bersama kakaknya.

Usai perjalanan, sang kakak melakukan test swab PCR dan diketahui positif Covid-19.

"Hasil pelacakan kita juga mendapatkan informasi bahwa saudara dari ASN tersebut adalah karyawan dari institusi keuangan di Yogyakarta," ujarnya.

Disinggung institusi keuangan mana yang disinyalir sebagai klaster besar dirinya enggan menjelaskan lebih detail.

Menyoal berapa kasus positif dan berapa orang yang sudah dilakukan tracing pihaknya belum bisa berkomentar lebih banyak.

"Hanya itu yang bisa kami sampaikan, sambil menunggu teman-teman kabupaten dan kota yang melakukan tracing," tutup Berty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com