Merasa ditipu, Syamsuddin akhirnya memutuskan pulang ke Krayan, Nunukan.
Ia ingin kembali bekerja di tempat sebelumnya.
Namun, lantaran tak memiliki biaya, Syamsuddin nekat berjalan kaki dari Malaysia melalui Hutan Krayan.
Sang istri yang sempat dihubungi menangis ketakutan dengan keputusan suaminya.
"Setiap hari itu kami menangis, takut kenapa-kenapa dengan dia, karena jalan kaki kasihan dari Malaysia lewat hutan di Krayan," kata Nursiah.
Selama menelusuri hutan mencari jalan pulang, Syamsuddin yang tak punya uang hanya membawa bekal sangat terbatas.
Baca juga: Gadis Berjilbab Dicekoki Miras 2 Temannya di Tengah Hutan, Saat Ditemukan Warga Nyaris Telanjang
Di Hutan Krayan, pria tersebut sulit menemukan buah-buahan yang bisa dimakan.
Ketika lapar, Syamsuddin hanya menaburkan garam dan vetsin ke lidahnya.
Kemudian, ia meminum air dari tempat minum yang dibawanya.
"Jadi dia rasa-rasa saja itu garam dan vetsin. Nah hanya itu saja dia bawa bekal, tidak ada dia bilang jumpa pohon buah," kata sang istri.
Di Hutan Krayan yang masih terbilang asri, lanjut Nursiah, dikenal banyak binatang buas.
Hal itu juga membuat perasaan keluarga was-was.
Dari cerita Syamsuddin kepadanya, suaminya itu kerap mendengar suara binatang buas penghuni hutan tersebut.
Namun, tak sekalipun Syamsuddin melihat mereka.
Nursiah menduga, hal itu terjadi karena suaminya tak pernah meninggalkan shalat meski berjalan di tengah hutan.
"Memang dari dulu dia (Syamsuddin) tidak pernah itu yang namanya tinggalkan shalat, selalu dia bangun malam tahajud, itu juga yang dia cerita. Kenapa jelas sekali banyak suara binatang buas, tapi tidak ada sedikit pun sentuh dia, biar di hutan, tahajud dia selalunya," kata dia.
Baca juga: Perjuangan Bocah Bukit Menoreh, Lewati Hutan dan Kebun demi Ujian Tengah Semester