Tidak pernah meninggalkan ibadah
Suasana Hutan Krayan masih terbilang asri, masih banyak hewan buas, seperti beruang, babi hutan, dan binatang khas Kalimantan yang menghuni hutan tersebut.
Dari cerita Syamsuddin saat menelepon keluarga besarnya di Sulawesi Selatan, ia sering mendengar suara binatang buas, tetapi tidak pernah sekali pun melihat keberadaan mereka.
Hal tersebut diyakini karena dia tidak pernah meninggalkan ibadah meski terus saja berjalan kaki di tengah hutan.
"Memang dari dulu dia (Syamsuddin) tidak pernah itu yang namanya tinggalkan shalat, selalu dia bangun malam tahajud, itu juga yang dia cerita. Kenapa jelas sekali banyak suara binatang buas, tapi tidak ada sedikit pun sentuh dia, biar di hutan, tahajud dia selalunya," katanya.
Baca juga: Curhat Ibunda Laeli, Pelaku Mutilasi Kalibata City: 1,5 Tahun Hilang Kabar, Kini Tak Henti Menangis
Cerita Nursiah juga dibenarkan salah satu anaknya, Suryaningsih. Keluarga mereka berusaha rajin menjalankan shalat tahajud meminta agar ayah mereka ditemukan dalam keadaan selamat.
Jika memang takdir bapak mereka hanya sampai di situ, lima anak Syamsuddin memohon dalam shalat mereka agar Tuhan menunjukkan keadaan ayahnya melalui mimpi saat mereka terlelap tidur.
"Kami terus berdoa memohon keselamatan bapak. Kami tidak pernah putus setiap hari menghubungi nomor bapak, mencari di media sosial, dan terus bertanya ke pos SAR," katanya.
Syamsuddin dikenal keluarga sebagai ayah yang bertanggung jawab. Dia tidak pernah pulang karena ingin anak-anaknya tidak seperti dirinya yang hanya bisa bekerja sebagai tukang bangunan.
Setiap mengirim uang ke keluarga, ia selalu berpesan agar anaknya tidak pernah meninggalkan ibadah, rajin belajar, dan harus menjadi orang saat dewasa nanti.
Ditemukan di bawah pohon dalam kondisi lemas
Suryaningsih yang melaporkan peristiwa kehilangan ayahnya ke Pos SAR Nunukan mengatakan, ayahnya ditemukan dalam kondisi sangat lemah karena menahan lapar.
"Bapak tidur di bawah pohon besar tengah hutan. Dia mendengar beberapa orang tidak jauh dari situ, dia berteriak minta tolong, didengar oleh mereka, dan ditolong dikasih makan, baru enak dia rasa. Mungkin itu sudah jalan Tuhan, kami sangat bersyukur," Ningsih bercerita.
Ningsih dan empat adiknya memiliki hajat untuk berpuasa kalau bapaknya ditemukan selamat.