Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesaat Sebelum Tewas Dibunuh, Ibu Ini Menelepon Anaknya, Ternyata Dibunuh Oleh Suami Siri

Kompas.com - 25/09/2020, 05:58 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Sakit hati pada istrinya

Ferry mengaku membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dimintai rumah oleh korban.

“Dari keterangan awal, tersangka menyampaikan motifnya sakit hati karena sering dimaki-maki oleh korban. Pengakuan tersangka, korban minta dibelikan rumah dan tersangka belum bisa menyanggupi,” katanya.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku rupanya telah merencanakan pembunuhan sejak seminggu sebelumnya.

“Karena itu tersangka dikenakan pasal 340 dan atau 338 KUHPIdana, ancamannya hukuman mati,” ungkapnya.

Baca juga: Kisah Aiptu Sri Mulyono, Sang Pengubur Jenazah Covid-19 yang Meninggal karena Corona

Anak korban menangis ceritakan ketakutan ibunya

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Kematian Fitri menyisakan duka mendalam bagi anaknya yang lain, Rani (23).

Berkali-kali menyeka air matanya, Rani menuturkan ibunya sempat ketakutan.

Sebab, pelaku memang telah lama mengancam keselamatan nyawa ibunya.

Tahun 2018, pelaku bahkan pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga hingga wajahnya lebam-lebam.

Sebelum pembunuhan, Rani mengatakan terakhir bertemu ibunya pada Jumat (28/8/2020).

Ketika itu, ibunya berniat kembali berjualan di Pajak Halat.

"Itu hari ketiga mama jualan di Pajak Halat. Saya sempat bilang, yakin mama jualan di situ, nanti diapain lagi sama keluarga dia (pelaku)," katanya.

"Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya," tutur Rani.

Rani tak menyangka, sehari usai bertemu ibundanya, Fitri benar-benar dibunuh secara sadis.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Aprillia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com