Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Teken Pinjaman Daerah Rp 1,8 Triliun dari PT SMI, Buat Apa?

Kompas.com - 24/09/2020, 20:51 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi menekenPerjanjian Pinjaman Daerah Tahun 2020 antara Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 1,8 triliun.

Dana itu rencananya akan digunakan untuk serangkaian program belanja modal pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.

Emil, sapaan akrabnya, menyebut, dana dialokasikan untuk membiayai proyek strategis yang bersifat pelayanan publik dengan prioritas penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal, dan memiliki manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Baca juga: Ridwan Kamil Klaim Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik, Luhut: Okupansi ICU di Jabodetabek Tinggi

Ia menambahkan, pinjaman daerah ini sekaligus mengembalikan biaya program-program strategis yang terkena refocusing akibat pandemi Covid-19, baik program di provinsi maupun 27 kabupaten/kota se-Jabar.

“Ini adalah inovasi pembiayaan pembangunan dari pemerintah pusat melalui pinjaman daerah yang tentunya sangat dibutuhkan untuk mengembalikan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jabar,” kata Emil dalam siaran pers yang diterima media, Kamis (24/9/2020).

“Mudah-mudahan pinjaman daerah ini bisa dimaksimalkan di sisa waktu 3 bulan (di 2020) dengan cara-cara yang bermanfaat,” tambahnya.

Baca juga: Ridwan Kamil ke Jokowi: Kawasan Segitiga Rebana Akan Jadi Kota Metropolitan Baru

Selain itu, Kang Emil berujar bahwa pinjaman daerah bisa meningkatkan belanja pemerintah di tengah lesunya ekspor dan daya beli masyarakat.

“Pinjaman daerah ini juga berguna dalam memulihkan kembali belanja pemerintah. Mudah-mudahan belanja pemerintah menjadi satu-satunya api yang bisa menjaga nyalanya ekonomi Jabar,” harapnya.

Rincian

Adapun rinciannya, Pinjaman Daerah Tahun 2020 antara Pemda Provinsi Jabar dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan nilai Rp 1,8 triliun akan digunakan untuk membiayai tujuh jenis kegiatan infrastruktur.

Antara lain, infrastruktur jalan dengan nilai Rp 463,5 miliar, pengairan Rp 27,9 miliar, perumahan Rp 200,5 miliar, infrastruktur perkotaan ruang terbuka publik Rp 63,6 miliar, Infrastruktur perkotaan bangunan publik Rp 25,5 miliar, infrastruktur sosial pariwisata Rp 15 miliar, dan infrastruktur sosial kesehatan Rp 1 triliun.

 

Emil pun menegaskan akan memantau pengerjaan proyek di lapangan sehingga pinjaman daerah ini bisa dirasakan oleh warga Jabar dengan menghadirkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

“Maka dari itu, saya titip di-monitoring oleh Kepala Bappeda dan Sekda, agar pinjaman daerah pemulihan ekonomi ini bermanfaat untuk warga Jabar yang terjun langsung dalam proyek infrastruktur pengerjaan di lapangan,” ucap Kang Emil.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Mochamad Ardian Noervianto memuji kebijakan Gubernur Jabar yang meneruskan pinjaman daerah kepada kabupaten/kota.

"Pinjaman daerah itu biasanya hanya untuk kepentingan pemerintah daerah sendiri, berbeda dengan apa yang saat ini dilakukan di Jabar. Pak Gubernur (Ridwan Kamil), dengan kebijakannya, meneruskan bantuan keuangan (kepada kabupaten/kota). Kami berharap bahwa kebijakan ini bisa dioptimalkan dalam pengembangan dan kebaikan ekonomi di Provinsi Jabar beserta kabupaten/kota di Jabar,” kata Ardian.

Selain itu, Emil juga mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk turut berkontribusi dalam program pemulihan ekonomi.

Dalam agenda itu, BUMD PT Jasa Sarana dan BJB resmi melakukan penandatanganan akad dukungan pembiayaan infrastruktur senilai Rp. 50 miliar. Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Bjb Yuddy Renaldi dan Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (24/9/2020).

Pinjaman modal kerja itu akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur yang dilaksanakan oleh PT Jasa Sarana, di antaranya jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).

“Hari ini kita juga menyaksikan wujud

sinergitas diantara BUMD Jawa Barat. Di era kami, BUMD Jabar bisa bangkit, tulang punggungnya berupa dukungan pembiayaan dari BJB,” ucap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com