Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termakan Hoaks, Sejumlah Warga Serang Mapolsek Elelim, Seorang Polisi Luka Parah

Kompas.com - 24/09/2020, 19:13 WIB
Dhias Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menyerang Mapolsek Elelim, Yalimo, Papua, karena terhasut oleh informasi tidak benar (hoaks) yang disampaikan oleh oknum tertentu, Kamis (24/9/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIT.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika  perwira dan anggota Polres Yalimo melakukan operasi penertiban minuman keras.

Baca juga: Mantan Pegawai BRI Incar Nasabah yang Ajukan Pinjaman Rp 1 M, Uangnya untuk Judi Bola

Petugas mendapat beberapa botol miras lokal dari nanas.

Ketika penjual minuman beralkohol tersebut dibawa ke Mapolsek Elelim, ada provokator yang menghasut warga.

"Setelah pelaku dan barang bukti dibawa ke mapolsek, kemudian ada yang teriak bahwa (polisi) melindungi penjual miras, dengan spontan warga melempar," ujar Paulus di Jayapura, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Adik Ipar Khofifah Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

Penyerangan itu mengakibatkan Kasat Intel Polres Yalimo Ipda Samuel Yunus terkena lemparan batu dan mengalami luka cukup serius.

Samuel langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Jayapura.

 

Sedangkan Mapolsek Elelim mengalami kerusakan, di mana kaca pecah terkena lemparan batu.

Setelah penyerangan, warga langsung membubarkan diri dan saat ini situasi di Yalimo cukup kondusif.

Polisi saat ini masih menyelidiki kasus penyerangan tersebut.

Ia berharap warga Yalimo tidak mudah terprovokasi isu yang tidak jelas karena Yalimo akan menyelenggarakan pilkada.

"Saya berharap masyarakat jangan mudah terpancing. Kalau ada isu seperti itu, datang baik-baik dan tanyakan. Banyak hoaks, apa lagi Yalimo menjelang pilkada jadi rentan terhadap berita hoaks," kata Paulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com