Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Direlokasi, Pedagang Pasar Mardika Ambon Berjualan di Badan Jalan

Kompas.com - 24/09/2020, 16:03 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Puluhan pedagang Pasar Mardika, Ambon, yang digusur memilih menjajakan dagangannya di badan jalan di Pantai Mardika, Kamis (24/9/2020).

Aksi itu dilakukan para pedagang sebagai bentuk protes atas keputusan Pemerintah Kota Ambon yang menggusur lapak mereka untuk merevitalisasi Pasar Mardika.

Pemerintah Kota Ambon telah menyediakan tempat berjualan bagi pedagang Pasar Mardika yang lapaknya digusur.

Mereka bisa berjualan di Pasar Transit Passo dan Pasar Ole-ole. Namun, banyak pedagang memilih bertahan di Pasar Mardika.

Aksi berjualan di badan jalan itu tak brelangsung lama. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan para pedagang itu.

Baca juga: Bakal Paslon Tak Lolos karena Status Mantan Koruptor, Ratusan Pendukung Demo KPU Dompu

Salah satu pedagang Syarif mengaku, sengaja bertahan di kawasan Pasar Mardika, meski lepaknya telah dibongkar.

Menurutnya, lokasi baru yang disediakan Pemerintah Kota Ambon sangat jauh dan sepi pembeli.

“Di sana tidak ada pembeli mau rugi? Selain itu sangat jauh sampai ke Passo di sana juga sudah ada pedagang mau dapat apa kita,” kata Syarif saat ditemui di Pasar Mardika, Kamis.

Para pedagang berharap Pemerintah Kota Ambon mencari solusi terbaik agar tak merugikan pedagang.

“Kalau cari solusi itu yang menguntungkan semuanya, kita ini juga bekerja untuk menafkahi keluarga,” kata pedagang lain.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Janes Aponno mengatakan, keputusan merelokasi para pedagang itu telah dipikirkan secara matang.

Menurutnya, Pasar Mardika harus segera diperbaiki. Para pedagang diminta menerima keputusan itu.

Janes menambahkan, sebagian pedagang menerima keputusan itu, tetapi ada pedagang yang menolak.

“Ini tidak taat asas, kepala batu namanya harusnya mereka (pedagang) pindah di sana kita tidak bisa mau ikut satu-satu punya mau lalu kapan ini pasar dibangun,” kata Janes.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Mauria, Tak Bisa Melihat karena Matanya Digigit Serangga, Butuh Biaya Berobat

Janes menjelaskan, para pedagang direlokasi ke Pasar Transit Passo dan Pasar Ole-ole karena tak ada lokasi yang bisa dijadikan tempat jualan di sekitar Pasar Mardika.

“Kalau beta (saya) marah beta bisa bilang masing-masing jualan di rumah dulu, ini kan pemerintah buat untuk kepentingan mereka kalau mereka tidak pindah dari situ bagaimana pemerintah bisa bangun pasar, harus mereka pindah dulu, terkecuali tempat di sini besar lalu dikasih pindah di kiri,” ungkapnya.

Pembongkaran lapak pedagang Pasar Mardika telah dimulai sejak tiga hari lalu. Pembongkaran dilakukan karena renovasi pasar dimulai pada 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com