Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Klaster Corona, 2 Perusahaan Modal Asing di Batam Ogah "Lockdown"

Kompas.com - 24/09/2020, 13:15 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Enggan menerapkan lockdown setelah ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran corona di Batam, dua perusahaan penanaman modal asing (PMA), yakni PT Phillips dan PT Infenion, mengirimkan surat keberaatan ke Pemkot Batam.

Hal itu diakui Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Batam Jefridin.

Dalam surat tersebut, dua perusahaan itu meminta agar tidak dikenai kebijakan lockdown pasca-ditemukannya sejumlah karyawan terapar corona.

“Kedua PMA tersebut meminta agar pemerintah dapat mengkaji ulang, karena mereka tidak ingin melakukan lockdown,” kata Jefriden melalui telepon, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Rusun BP Batam Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19

Menurut Jefridin, apabila tidak dilakukan lockdown, perusahaan dapat mempertimbangkan solusi tes swab massal bagi seluruh karyawan yang tentunya dengan biaya yang tidak sedikit.

“Namun itu dia, pihak perusahaan keberatan atas biaya tes swab yang tidak sedikit nilainya. Bisa saja dilakukan dengan rapid test massal, namun akurasinya tidak 100 persen menjamin apakah bebas dari corona atau tidak,” jelas Jefridin.

Jefriden mengaku pihaknya telah mengagendakan lagi pertemuan untuk membahas persoalan ini agar ada solusi yang terbaik.

“Namun semua keputusan ini tergantung pada Wali Kota Batam yang juga kepala BP Batam, HM Rudi,” pungkas Jefriden.

Sementara itu, Wali kota Batam Rudi mengatakan, pihaknya akan megambil opsi alternatif lain selain lockdown dan tes swab, yakni akan rapid test massal bagi ribuan karyawan perusahaan PT Phillips dan PT Infenion.

“Tidak mungkin juga kita lockdown sementara kedua perusahaan tersebut, sebab jika dilakukan lockdown dapat mengakibatkan kegiatan produksi menjadi terhenti,” ungkap Rudi.

Ditanyai mengenai tes swab massal, Rudi mengaku masih mempertimbangkannya, meski swab merupakan solusi yang pas untuk memutus persebaran virus corona di lingkungan kedua PMA tersebut.

Namun upaya tes swab massal tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit.

Dua PMA klaster baru

Sebelumnya, dua perusahaan penanam modal asing (PMA) di Batam, Kepri, menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Klaster ini ditetapkan setelah banyak karyawan di dua perusahaan PMA tersebut terpapar corona dari hasil swab.

Dua perusahaan itu adalah PT Philips yang berada di kawasan Batamindo, Mukakuning, dan PT Infenion yang berlokasi di kawasan Panbil.

Berdasarkan data yang diterima tim Gugus Tugas, jumlah orang yang dikarantina di PT Philips sebanyak 63 orang dan PT Infenion 67 orang.

Karyawan di PT Philips saat ini sebanyak 3.300 orang dan PT Infineon mempekerjakan sekitar 1.000 orang.

Baca juga: 130 Karyawan Positif Covid-19, Pemkot Batam Sarankan PT Philips dan PT Infenion Lockdown

Saat ini pihak perusahaan telah mengambil langkah cepat dengan pelaksaan rapid test dan swab kepada karyawan dan kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.

Selain rapid test dan swab, manajemen PT Infineon juga sudah meminta semua karyawan mereka di bagian kantor untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com