Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Ayun-ayunkan Pisau di Depan Kantor Disdukcapil, Ternyata Ngamuk karena KTP Belum Jadi

Kompas.com - 24/09/2020, 09:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu mengamuk di depan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (16/9/2020) siang.

Seorang saksi mengatakan, ibu itu membawa beberapa pisau dan cutter.

Dia mengamuk karena e-KTP yang telah diajukannya tak kunjung jadi.

Baca juga: Kesal E-KTP Tak Kunjung Jadi, Perempuan Ini Ngamuk Sambil Bawa Pisau

Ayunkan pisau

ilustrasi pisau dan bawangPIXABAY/STEVEBUISSINNE ilustrasi pisau dan bawang
Seorang saksi mata, Budi Rahadian, mengatakan, ibu berinisial A itu membawa beberapa benda tajam di kantongnya, yaitu tiga pisau dapur, tiga pisau cutter, dan satu gunting.

Ada pula beberapa potong pakaian yang dia bawa.

"Saya sempat merekam kejadiannya, hanya tidak sampai tuntas karena memori HP habis," kata Budi saat dihubungi, Rabu (23/9/2020) malam.

Dalam video yang direkam Budi, terlihat ibu tersebut bersama seorang anak kecil.

Ibu yang mengenakan baju hijau dengan celana berwarna senada itu tampak mengayun-ayunkan pisau di trotoar halaman Disdukcapil Garut.

Ibu tersebut juga terlihat marah-marah.

Baca juga: Video Viral Ibu Mengamuk Bawa Pisau di Kantor Disdukcapil, Diduga Ditipu Calo E-KTP

 

Ilustrasi KTPShutterstock Ilustrasi KTP
Diduga mengurus lewat calo

Karena emosi dan membawa barang berbahaya, tak ada petugas yang berani mendekatinya.

Namun, Budi mengaku sempat mengobrol dengan ibu tersebut dan memperoleh keterangan bahwa dirinya ingin menagih e-KTP yang sudah diurusnya.

"Informasi yang saya terima dari Ibu A, warga Kecamatan Wanaraja, dia membuat KTP dan KK meminta bantuan kepada seseorang berinisial W, tapi sudah lama tidak kunjung selesai," kata Budi.

Padahal, Ibu A sudah memberikan uang untuk biaya mengurus e-KTP kepada W.

"Dari keterangan yang saya gali, orang berinisial W ini bukan pegawai Disdukcapil, bukan ASN, kemungkinan calo," kata Budi.

Budi yang bekerja sebagai pengacara pun menyarankan si ibu agar meminta bantuan petugas di kantor desa atau kecamatan.

"Jadi si ibu saat datang bawa formulir isian untuk pembuatan KK dan KTP, saya sarankan ibu itu minta bantuan aparat desa saja dan memproses pembuatannya di kantor kecamatan," kata Budi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com