Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Serangga Masuk Mata, Kakek La Mauria Kini Tak Bisa Melihat

Kompas.com - 24/09/2020, 07:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Berawal serangga masuk mata ketika membersihkan tanaman cengkeh, petani di Desa Waesala, Seram Bagian Barat, Maluku bernama La Mauria (72) kini tak bisa melihat.

Bahkan, kondisi kedua mata Kakek La Mauria membengkak parah.

Lantaran tak memiliki biaya untuk berobat, Kakek La Mauria hanya bisa pasrah dengan keadaannya.

Ia juga tak bisa bekerja menghidupi anaknya yang masih bersekolah dan istrinya yang sedang sakit.

Kakek Mauria hanya bisa mengharapkan bantuan makanan dari keluarganya.

Anaknya yang masih duduk di bangku SMA pun terpaksa bekerja untuk mencukupi kebutuhan.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Mauria, Tak Bisa Melihat karena Matanya Digigit Serangga, Butuh Biaya Berobat

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Kakek Mauria. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan Kakek Mauria agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

Berawal serangga masuk mata setahun lalu

Ilustrasi berkebunPexels Ilustrasi berkebun
Adik La Mauria, La Bunga mengemukakan, kakaknya tak bisa melihat bermula dari seekor serangga yang masuk ke mata La Mauria.

Hal itu terjadi setahun yang lalu ketika Kakek La Mauria membersihkan tanaman cengkeh di kebunnya.

"Jadi awalnya itu ada serangga yang masuk di mata kakak saya itu lalu dia mengucek matanya," tutur La Bunga, Rabu (23/9/2020).

Namun setelah kejadian itu, kedua mata kakaknya justru membengkak parah.

Kondisi tersebut membuat La Mauria tak lagi bisa melihat. Ia pun kini tak bisa bekerja mencari nafkah.

Baca juga: Kisah Pilu Hasran, Pengemudi Ojol yang Bawa Anak Balitanya Saat Bekerja, Ditinggal Istri Nikah Lagi

 

La Mauria (72) seorang petani asal Dusun Ulusadar, Desa Waesala, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku ditemani isterinya hanya bisa pasrah dan berdoa agar pembengkakan mata yang membuatnya buta segera sembuh,Munandar La Mauria (72) seorang petani asal Dusun Ulusadar, Desa Waesala, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku ditemani isterinya hanya bisa pasrah dan berdoa agar pembengkakan mata yang membuatnya buta segera sembuh,
Tak punya biaya berobat

Sempat dibawa ke Puskesmas Waisala dan RSUD Piru, kondisi mata Kakek La Mauria tak kunjung membaik.

"Di Puskesmas Waisala antua (paman) hanya dikasih obat dan obat tetes tapi tak ada perkembangan membaik," kata keponakan Mauria, Munandar.

Keluarga disarankan membawa Kakek Mauria ke Ambon tetapi mereka tak memiliki biaya.

"Kalau BPJS sudah ada, tapi kalau mau ke Ambon itu kan harus ada yang mendampingi paling tidak empat orang, itu yang berat mau makan setiap hari bagaimana mau tidur diamana tidak ada keluarga di sana,” kata dia.

Bahkan, karena tak memiliki biaya, Kakek Mauria sempat meminum minyak tanah.

Hal itu dilakukan lantaran ada kerabat yang mengatakan minyak tanah bisa menyembuhkan kebutaan.

Besar harapan keluarga, penyakit Kakek Mauria segera sembuh.

"Harapan beliau (Kakek Mauria) dan kami pihak keluarga saat ini semoga beliau bisa segera sembuh, karena itu kami berharap pemerintah atau siapa pun bisa membantu meringankan penderitaan paman kami ini,” katanya.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Kakek Mauria. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan Kakek Mauria agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com