MAKASSAR, KOMPAS.com - Keluarga korban penembakan oleh oknum polisi di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan, berharap proses persidangan yang digelar Propam Polda Sulsel berjalan dengan transparan.
Kuasa hukum tiga korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Abdul Azis Dumpa mendesak keseriusan Polda Sulsel untuk mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan satu warga tersebut.
"Kami berharap ini bisa berjalan secara transparan dan akuntabel dan juga pemeriksaannya betul-betul serius untuk membuktikan itu kesalahanya (prosedur)," kata Azis, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: 12 Polisi yang Diduga Terlibat Penembakan Warga di Makassar Terancam Sanksi Berat
Azis juga meminta kepada jajaran petinggi Polda Sulsel untuk tidak mengintervensi proses hukum anggotanya terhadap para saksi terutama warga.
Dia juga meminta petinggi Polda Sulsel memastikan para saksi bebas dari tekanan dan desakan agar bisa memberikan keterangan dengan benar.
"Mudah-mudah hasilnya sesuai yang kita harapkan," ujar Azis.
Lebih jauh Azis juga mendesak Polda Sulsel untuk tidak melupakan laporan pidana para korban dan keluarganya yang telah dimasukkan beberapa waktu lalu.
Sekalipun, 12 aparat polisi yang disidangkan itu dinyatakan bersalah pada sidang etik, Azis meminta Polda Sulsel juga memproses laporan hukumnya.
"Kalau memang terbukti ada pelanggaran kode etik dan disiplin, mudah-mudahan itu membuka jalan untuk membuktikan dugaan pelanggaran pidananya di dalam," kata Azis.
Baca juga: Sidang 16 Polisi yang Diduga Terlibat Penembakan Warga Makassar Ditunda
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 anggota polisi dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar bakal menjalani sidang etik dan disiplin terkait kasus penembakan yang menewaskan warga di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.