Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Asal Sumedang Pulang dari Jakarta Sakit lalu Meninggal, Tetangga Takut Memakamkan

Kompas.com - 23/09/2020, 17:44 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - A (51), seorang Ibu rumah tangga (IRT) asal Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri, Selasa (22/9/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelumnya, A menjalani isolasi mandiri karena telah melakukan perjalanan dari Jakarta.

A melakukan perjalanan ke Jakarta dengan tujuan menjenguk salah satu anggota keluarganya yang melahirkan.

Namun, setibanya di Jakarta, A jatuh sakit hingga akhirnya kembali ke Sumedang. A kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Darmaraja, Kabupaten Sumedang pada 17 September 2020.

Baca juga: Residivis Jadi Anggota DPRD Palembang lalu Tertangkap Bawa Sabu, Ini Penjelasan KPU

Hasil swab belum keluar, warga tak berani makamkan

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan saat mengakses fasilitas kesehatan, Puskesmas Darmaraja langsung melakukan tes swab atau tes usap Covid-19.

Selain itu, kata Iwa, pihak Puskesmas Darmaraja juga telah meminta A untuk disiplin melakukan isolasi mandiri hingga hasil swab tesnya diketahui.

"Tapi, sebelum hasil swab tesnya diketahui, nyonya A meninggal di rumahnya, tadi malam (Selasa) pukul 22.00 WIB," ujar Iwa kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (23/9/2020).

Iwa menuturkan, karena hasil swab test belum keluar, warga sekitar tidak berani memakamkan jenazah A.

Hingga akhirnya, kata Iwa, A dimakamkan oleh petugas medis RSUD Sumedang sesuai dengan prosedur dan protokol pemakaman jenazah Covid-19.

Baca juga: Ada Klaster Arisan RT, Kecamatan di Kulon Progo Lakukan Pembatasan Sosial

Jenguk keluarga yang melahirkan

"A sebelumnya berkunjung ke Jakarta untuk menjenguk keluarga yang melahirkan dan warga tidak berani memakamkan jenazah almarhumah karena setelah meninggal hasil swab test belum keluar. Sehingga, warga meminta bantuan kepada kami untuk proses pemulasaraan hingga pemakamannya," sebut Iwa.

Iwa menyebutkan, meski A memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan jatuh sakit hingga meninggal saat menjalani isolasi, namun belum dapat dipastikan bahwa penyebab kematian A akibat Covid-19.

 

"Nyonya A belum tentu terkonfirmasi Covid-19, karena sampai saat ini masih harus menunggu hasil swab tesnya keluar. Tapi kami apresiasi langkah antisipasi dari warga yang meminta kami untuk memakamkan almarhumah sesuai prosedur pemakaman jenazah Covid-19," kata Iwa.

Iwa menambahkan, seluruh warga Kabupaten Sumedang harus tetap waspada akan ancaman virus corona atau Covid-19 ini.

Iwa menuturkan, hingga Rabu (23/9/2020), total kasus konfirmasi Covid-19 di Sumedang mencapai 138 orang, dengan total kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal sebanyak empat orang.

"Tetap waspada dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan rajin mencuci tangan pakai hand sanitizer atau sabun," kata Iwa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com