BIMA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Bima dan tujuh tenaga medis di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) positif corona.
Imbasnya, empat puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan Bima ditutup sementara waktu.
“Iya benar, informasi awal bahwa kadinkes dan tujuh nakes terkonfirmasi positif Covid-19, tapi kami belum berani memberitakan karena belum diumumkan resmi oleh satgas provinsi. Saat ini kita tunggu pengumuman resmi baru kita keluarkan rilis,” kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Rifai saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: Terjadi Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB di Depan Kantor Bupati dan Pasar Sugapa, Papua
Ketujuh nakes termasuk kadis ksehatan terpapar corona setelah merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Adapun para tenaga medis berasal dari Puskesmas Woha, PKM Ngali, PKM Belo, PKM Palibelo, dan bidan desa dari Parado.
Kepala Dinkes dan tenaga medis diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes swab pertama.
Baca juga: Anak Robohkan Rumah gara-gara Ibu Tak Sanggup Bayar Rp 70 Juta, Ini Ceritanya
Sebelum menjalani swab, kadinkes bersama para tenaga medis ini sempat menjalani isolasi mandiri lantaran melakukan kontak dengan pasien Covid-19.
"Saat ini para tenaga medis tersebut termasuk kepala dinkes telah diisolasi di RSUD Bima. Kondisinya baik dan tanpa keluhan," tuturnya
Dengan adanya kasus tersebut, kata Rifai, pemda memutuskan untuk menutup sementara pelayanan di empat puskesmas dan Kantor Dinkes Bima.
Akibat penutupan itu, pelayanan kesehatan dialihkan ke puskesmas terdekat.
“Sedangkan untuk pelayanan kesehatan yang ringan, saat ini sudah diaktifkan kembali poskesdes dan puskesmas pembantu. Untuk kasus melahirkan, kami arahkan untuk rujuk langsung ke RSUD agar tidak berisiko,” ujarnya
Untuk memutus penyebaran Covid-19, seluruh ruangan di sejumlah puskesmas tempat bekerja tenaga kesehatan yang terpapar, termasuk lingkup kantor Dinkes Kabupaten Bima akan disemprot disinfektan.
Pemeriksaan swab secara periodik juga akan dilakukan untuk semua karyawan dinkes dan tenaga kesehatan.
Tim gugus tugas juga melakukan tracing kepada keluarga dan kerabat yang berkontak erat dengan para tenaga medis tersebut.
"Seluruh pegawai dinkes dan nakes harus menjalani swab tes massal, termasuk orang-orang yang pernah kontak erat dan berinteraksi pasien ini, 100 persen akan diswab total,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.