"Akhirnya berdasarkan Keppres SBY Nomor 33 Tahun 2009 tentang batik menguatkan saya. Saya menjadi yakin batik akan menjadi tambah dikenal di kota-kota," terang Hery.
Kini di tangannya tersebut, motif-motif batik bertema Majalengka telah lahir, seperti Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Kembang Kapas, Beunteur, Nguseup, dan Telaga Manggung. Sebagian karya dibuat Hery berlatar belakang sejarah dan budaya.
"Karena saya mengungkap identitas, maka harus mendalami dulu hal-hal sejarahnya ataupun budayanya. Jadi sering-sering diskusi dengan budayawan atau para sesepuh. Menggali artefak misalnya, dari situ muncul pengetahuan atau ide karya," kata Hery.
Baca juga: Cerita Istri soal Batik Achmad Yurianto dan Masker Buatan Sendiri...
Kini Hery telah sukses membatik, dan salah satu karya batiknya, motif Angin, telah dipakai untuk seragam dinas oleh Pemkab Majalengka dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Bersama istrinya, Uti Sayuti, kini Hery fokus mengurus butik di Jalan Raya Panyingkiran Majalengka, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.