Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Mobil Rombongan Lamaran Nikah Masuk Jurang Sedalam 8 Meter, Berawal dari Ban Belakang Pecah, 3 Tewas

Kompas.com - 23/09/2020, 11:58 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mobil pikap dengan nomor polisi KU 8009 NA yang membawa rombongan pengantar lamaran pernikahan terguling sebelum masuk jurang sedalam delapan meter di Gunung Kutu Babi, Desa Kalampising, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (20/9/2020) sekitar pukul 17.30 Wita.

Akibatnya, 3 orang tewas, 2 luka ringan, dan 22 luka parah.

Saat ini para korban dirawat di RSUD Kabupaten Malinau.

Baca juga: Kronologi Sopir Truk Tabrak 2 Perampok yang Rampas Ponselnya, 1 Pelaku Ternyata PNS

Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Andre Bahtiar mengatakan, kejadian berawal saat mobil yang dikendarai Muhammad Fauzi mengalami pecah ban belakang kiri.

Setelah itu, mobil sempat terguling tiga kali sebelum terhenti setelah masuk di dasar jurang.

"Sebanyak tiga orang meninggal dunia, kami masih menunggu laporan lengkapnya karena lokasinya lumayan jauh," katanya.

Baca juga: Mobil Rombongan Lamaran Nikah Terguling di Nunukan, 3 Orang Meninggal Dunia

Hal senada dikatakan Alson, saksi mata yang melihat kejadian, ia mengatakan, saat melewati turunan Gunung Kutu Babi, ban belakang sebelah kiri meletus sehingga sopir lepas kendali.

"Mobil oleng ke kiri sampai terbalik tiga kali, penumpang terlempar semua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sembakung Atulai Mekel Chan mengatakan, rombongan yang berisi sejumlah balita dan anak-anak ini hendak menyusul rombongan pertama yang telah berangkat terlebih dahulu.

"Pikap itu mengantar 27 orang dari Desa Sasibu dan Sedongon, mereka akan pergi ke acara Kiab Kabang (Bahasa Dayak Agabag yang berarti ritual lamaran) di Desa Tujung untuk melamar perempuan di sana," katanya saat dihubungi, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Oknum Polisi Cabuli Gadis ABG Pelanggar Lalu Lintas, Kapolres: Hasil Visum Ditemukan Bukti Telah Terjadi Persetubuhan

Kata Mekel, kondisi Gunug Babi memang terdapat tanjakan cukup tinggi sepanjang 50 meter.

Bahkan, sambungnya, saat menurun kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam meski mesin tak dihidupkan.

"Memang jalanan cukup curam turunannya, dulu sebelum diaspal tidak bisa dilalui saking tingginya, begitu dibangun, dipangkas gunungnya akhirnya bisa dilewati," jelasnya.

Baca juga: Pria yang Perkosa Wanita Penjual Gorengan di Kebun Sawit Ditangkap Polisi

 

(Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com