Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari

Kompas.com - 23/09/2020, 10:05 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terhitung mulai Senin (21/9/2020).

Langkah ini dilakukan untuk penanganan darurat pasca banjir bandang dari anak Sungai Cicatih yang melanda tiga kecamatan, yakni Cicurug, Cidahu dan Parungkuda.

"Bupati Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Sebanyak 210 KK Mengungsi akibat Banjir Bandang di Sukabumi

Dia menjelaskan, banjir bandang menyebabkan tiga orang warga terseret arus banjir.

Dua warga telah ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian.

Pada Selasa pagi, tim gabungan melakukan penyusuran wilayah di enam titik yang diperkirakan menjadi lokasi keberadaan korban.

Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian.

"Selain 3 hanyut, ada 10 korban luka dan telah dirujuk di rumah sakit setempat," kata Raditya.

Baca juga: Cemburu kepada Rekan Kerja Berujung Vonis 13 Tahun Penjara

Data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi, pada Selasa, pukul 23.00 WIB, ada 11 desa dan 11 kampung yang terdampak.

Masing-masing yakni, Kecamatan Cicurug meliputi Desa Cisaat (Kampung Cipari), Pasawahan (Cibuntu), Cicurug (Aspol), Mekarsari (Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio) dan Bangbayang (Perum Setia Budi).

Kecamatan Parungkuda meliputi Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Kompa (Bantar).

Kecamatan Cidahu yakni Desa Babakanpari (Kamping Bojong Astana), Podokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong) dan Cidahu.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Anggota DPRD Palembang Jadi Bandar Narkoba

Selain itu, 133 kepala keluarga (KK) atau 431 jiwa terdampak banjir bandang.

Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudara dan tetangga terdekat.

Sementara itu, kerusakan akibat banjir bandang mencakup rumah rusak berat 47 unit, rusak sedang 41 dan rusak ringan 45.

Rumah rusak berat di Kecamatan Cicurug sebanyak 36 unit; Cidahu 10 unit; dan Parungkuda 1 unit.

Sedangkan rumah rusak ringan di Kecamatan Cicurug 34 unit; dan Cidahu 7 unit.

Kemudian, 5 jembatan rusak berat dan 1 tembok penahan tanah rusak berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com