Warga Tlogolelo sebenarnya segera me-lockdown salah satu RT. Pihak pedukuhan mengisolasi hanya pada satu RT ini saja. Sedangkan warga di RT lain bisa menjalani aktivitas seperti biasanya.
Mereka yang positif benar-benar tidak boleh keluar rumah. Mereka yang negatif maupun non reaktif rapid test masih boleh keluar masuk dengan pengawasan ketat.
RT isolasi ini berisi lebih 90 jiwa. Mayoritas petani dan buruh.
Pada perkembangannya, warga di luar Tlogolelo, memberi pembatasan. Beberapa warga Tlogolelo yang RT-nya tidak termasuk isolasi, mengaku mengalami pembatasan saat memasuki Karangwuluh, Temon.
Lurah Karangwuluh Purwaka mengakui ada beberapa titik penutupan akses. Ia mengatakan bahwa penutupan bersifat sementara hingga persoalan Covid-19 di Tlogolelo selesai.
“Untuk memudahkan pengawasan,” kata Purwaka di kantornya.
Penutupan akses tidak dimaksudkan melarang warga lain bekerja, terutama para petani Tlogolelo yang menggarap sawah di Karangwuluh.
Pihak desa hanya melarang warga asal satu RT di Tlogolelo saja yang tidak boleh masuk dan beraktivitas di sana. RT itu adalah yang kini diisolasi.
“Hanya khusus pada warga dari RT itu. Selain RT tertular, boleh,” kata Purwaka.
Purwaka mengungkapkan, pembatasan ini adalah untuk kebaikan semua pihak. Ia berharap dengan langkah ini maka bisa meminimalkan penularan masuk ke desanya.
“Kami ingin melindungi lebih dari 1.100 jiwa yang ada di Desa Karangwuluh. Pembatasan dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi penularan di desa. Jadi yang tidak boleh adalah yang satu RT itu saja. Yang RT lain boleh,” kata Purwaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.