Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamin Rasanya Enak, Bupati Semarang Minta Beras Bantuan Tak Dijual

Kompas.com - 23/09/2020, 08:54 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang Mundjirin meminta penerima Bantuan Sosial Beras (BSB) tidak menjual beras yang diterimanya. Dia menjamin beras yang diterima berkualitas baik dan rasanya enak.

"Jangan sampai dijual karena memang mutu beras bantuan ini cukup baik, beras sudah dibersihkan dan dijamin enak,” ujarnya di Kantor Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Selasa (22/9/2020).

Mundjirin yakin Kementerian Sosial telah berpikir matang memberikan bantuan berupa beras ini.

Sebab, beras merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan setiap Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).

Baca juga: Tak Ingin Dapat Beras Berkutu, Bupati Gunungkidul Cicipi Nasi Sebelum Bantuan Dibagikan

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) M Gunadi menjelaskan, ada 28.730 keluarga yang akan menerima bantuan tersebut. Bantuan berupa beras sebanyak 15 kilogram akan diberikan selama tiga bulan, Agustus-Oktober 2020.

"Pada bulan September ini dibagikan 30 kilogram beras alokasi untuk Agutus dan September. Sedangkan jatah 15 kilogram lagi akan diberikan pada bulan Oktober mendatang," terangnya

Bantuan beras itu, lanjut Gunadi, dimaksudkan untuk membantu para KPM memenuhi kebutuhan pokok harian.

Sebelumnya, peserta program keluarga harapan (PKH) ini tidak mendapatkan bantuan sosial tunai Kemensos maupun dana desa.

Baca juga: Cerita Warga Masak Beras Bansos Bercampur Biji Plastik di Cianjur

Salah seorang penerima, Sugiyarti warga RT 4 RW 4 Desa Kesongo, mengaku senang atas bantuan beras yang diterimanya.

“Beras ini akan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga sehari-hari,” katanya yang menjadi KPM PKH sejak tiga tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com