Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2020, 05:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyoroti sikap Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang enggan untuk melakukan tes swab.

Padahal, Rudy sebelumnya sudah melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.

Meski orang nomor satu di Kota Makassar tersebut sudah mengumumkan hasil rapid test-nya non reaktif, namun hal itu dianggap tidak bisa dijadikan dasar terbebas dari Covid-19.

“Hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu dan alat itu bukan rekomendasi IDI," kata Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin saat dikonfirmasi, Senin (21/9/2020).

"Harusnya, pak Pj Wali Kota Makassar setelah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes swab,” tambahnya.

Baca juga: Kontak dengan Ketua KPU RI, IDI Sayangkan Pj Wali Kota Makassar Hanya Rapid Test

Tes swab jadi rujukan utama

Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.Shutterstock Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.

Wachyudi mengatakan, sikap yang ditunjukkan Pj Wali Kota Makassar itu justru menjadi contoh yang kurang baik bagi masyarakat.

Sebab, tes swab seharusnya wajib dilakukan bagi siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan penderita corona.

Hal itu diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kepada orang lain di sekitarnya.

“Hasil swab menjadi rujukan utama kepada orang-orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19. Kalau memang belum ada hasil swab tes keluar, ya harus isolasi mandiri,” tuturnya.

Baca juga: “Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi IDI

Alasan Pj Wali Kota Makassar

Foto bersama Ketua KPU RI, Arief Budiman ditengah mengenakan kemeja putih tanpa masker dan Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin sudut kanan tanpa mengenakan masker.Istimewa Foto bersama Ketua KPU RI, Arief Budiman ditengah mengenakan kemeja putih tanpa masker dan Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin sudut kanan tanpa mengenakan masker.

Sementara itu, Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin sebelumnya mengatakan, alasannya hanya melakukan rapid test karena tidak mengeluhkan gejala apapun.

Dari rapid test yang dilakukan itu, ia mengatakan hasilnya juga non reaktif.

Oleh karena itu, ia tidak perlu menindaklanjutinya dengan melakukan tes swab.

“Alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya cukup dengan rapid test, karena tidak ada gejala apapun. Hasilnya non reaktif. Alhamdulillah, Ibu Rektor Unhas dan jajarannya sudah swab hasilnya semua negatif,” katanya di Posko Covid-19 Makassar, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Kontak dengan Ketua KPU RI, IDI Sayangkan Pj Wali Kota Makassar Hanya Rapid Test

Rudy mengaku, saat bertemu dengan Ketua KPU RI Arief Budiman tersebut memang sempat berdekatan.

Namun, hal itu hanya dilakukan saat momen foto bersama saja.

“Saya memang berdekatan dengan Ketua KPU RI saat foto itu saja. Setelah itu, sama sekali tidak berdekatan lagi. Saya berdoa terus ini, saya jaga dengan rapid test. Yang penting, pakai masker,” tuturnya.

Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor : Dony Aprian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com