Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Anggota DPRD Bulukumba Berakhir Damai

Kompas.com - 22/09/2020, 20:00 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com -Kasus dugaan penganiayaan anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah Bulukumba (TAPD) Andi Awal Nurhadi yang dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Muh Bakti berakhir damai.

Keduanya saling memaafkan setelah dipertemukan Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali.

"Saya menyampaikan permohonan maaf mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, jika itu dianggap salah. Saya berharap kejadian seperti itu tidak perlu terjadi kedua kalinya," kata Bakti di rumah dinas Bupati Bulukumba, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Kedapatan Miliki Sabu, Oknum Polisi di Bulukumba Ditangkap

Andi Awal yang sempat melaporkan Bakti ke polisi, menerima permohonan maaf itu.

Dia juga menyatakan tidak ingin melanjutkan masalah penganiayaan yang terjadi pada 9 September 2020.

"Pada intinya hari ini kita bersepakat untuk melakukan perdamaian dan membicarakan kebaikan-kebaikan dan tidak perlu lagi melihat ke belakang apa yang telah terjadi," ungkap Awal.

Menurutnya langkah perdamaian ini dilakukan untuk kebaikan kedua pihak keluarga, maupun kebaikan antara lembaga legislatif dan eksekutif.

Setelah berdamai saling memaafkan menandatangani surat pernyataan damai, tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Baca juga: Diduga Lakukan Penganiayaan di Ruang Rapat, Anggota DPRD Bulukumba Dilaporkan ke Polisi

Sebelumnya diberitakan, Muh Bakti, dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya Andi Awal Rahmat Nurhadi yang juga menjabat Kabid Aset Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Bulukumba.

Penganiayaan itu terjadi di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bulukumba pada Rabu (9/9/2020).

Menurut Andi Awal, penganiayaan bermula saat Bakti yang sedang memimpin rapat menuding Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Bulukumba adalah pencuri.

"Entah atas dasar apa mengatakan begitu oleh sebab itu kami sebagai anggota TAPD, meminta skorsing rapat dan bertanya kepada Bakti secara baik-baik mempertanyakan yang menuduh bahwa TAPD pencuri," kata Andi Awal saat ditemui di Mapolres Bulukumba, Rabu.

Mendengar tudingan itu, Andi Awal meminta penjelasan dari Bakti. Namun, kader Partai Gerindra itu malah semakin marah.

"Jadi Bakti datang marah lalu mengangkat kerah baju saya. Ketika itu kukunya menusuk leher saya sehingga leher berdarah," ungkap Andi Awal.

Baca juga: Diduga Telantarkan Ibu Hamil hingga Meninggal, Direktur RSUD Bulukumba Diperiksa Polisi

Saat dianiaya Bakti, Andi Awal mengaku tidak melawan.

Setelah penganiayaan itu berakhir, Andi Awal langsung melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bulukumba dan membuat laporan ke Polres Bulukumba.

Pelaksana Harian Kasat Reskrim Polres Bulukumba Ipda Muhammad Dasri membenarkan adanya laporan terkait Muh Bakti.

"Sudah diterima laporan penganiayaan dan akan diproses," tutur Dasri.

Sedangkan Muh Bakti membantah telah menganiaya Andi Awal. Dia mengangkat kerah baju Anggota TPAD Bulukumba itu karena merasa diintimidasi.

"Saat itu saya diintimidasi. Mengenai berdarahnya leher Awal, itu akibat kuku saya," sebut Bakti saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com