Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Kami Sekali Datang Berkunjung, Tapi Dia Panggilnya Om dan Acil"

Kompas.com - 22/09/2020, 19:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri Dawari (77) dan Mardiana (55) di Samarinda, Kalimantan Timur, yang tinggal di gubuk bekas kandang ayam selama 17 tahun, mengaku memiliki seorang anak.

Namun, karena kondisi ekonomi keluarga dan kesehatan mental Mardiana, anak mereka tersebut terpaksa diasuh orang lain.

Menurut Dawari, anaknya sempat sekali datang mengunjungi mereka. Namun, saat itu anak mereka memanggil Dawari dan Mardiana dengan sebutan om dan acil (tante).

Baca juga: Kisah Pilu Koestomo Si Tukang Sepatu, Tak Lagi Bekerja karena Merawat Anak dan Istrinya yang Lumpuh

“(Anak) baru sekali kunjung ke sini. Kami dipanggil om sama acil (tante). Karena mulai kecil dipelihara sama orang itu,” kata dia, Selasa (22/9/2020).

Dawari lalu membeberkan, saat ini usai anaknya sudah 17 tahun. Anaknya tersebut bersekolah dan diasuh oleh keluarga angkat di Balikpapan.

 

Bergantung pada belas kasihan

Dawari dan istrinya tinggal di gubuk yang berada di sebuah kebun di Jalan Rimbawan RT 08, Tanah Merah, Jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusat kota Samarinda arah Jalan Poros Samarinda – Bontang.

Untuk bertahan hidup, Dawari sempat digaji oleh pemilik untuk menjaga kebun sejak 2003.

Namun, kondisi itu berubah setelah pemilik kebun meinggal dunia.

“Saya jaga kebun ini sudah lama. Dulu saya dibayar pemilik kebun. Tapi dia sudah meninggal jadi tidak ada lagi,” tutur dia.

Sejak saat itu, dirinya bekerja serabutan dan bergantung pada belas kasihan tetangga sekitar.

“Untuk makan kadang dibantu beras, ikan sama tetangga,” pungkas Dawari.

Baca juga: Cerita Lengkap ASN Nekat Masuk Ruang Isolasi dan Salaman dengan Pasien Covid-19: Saya Khilaf

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com