PEKANBARU, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V di Provinsi Riau mencatat sebanyak 21 orang karyawannya positif Covid-19.
Untuk mencegah penyebaran virus semakin luas, pihak perusahaan melakukan beberapa langkah sebagai antisipasi.
Hal ini disampaikan CEO PTPN V Jatmiko K Santosa kepada Kompas.com melalui keterangan rilis, Selasa (22/9/2020).
"Sedikitnya 21 karyawan dan anggota keluarga perusahaan di Unit Kebun Sei Rokan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang terkonfirmasi positif Covid-19," sebut Jatmiko.
Baca juga: 74 Karyawan Positif Covid-19, BRI Padang Jadi Klaster Baru Corona
Ia menjelaskan, 21 orang yang positif Covid-19 ini diketahui setelah dilakukan rapid test dan tes usap.
Setidaknya ada 215 karyawan dan 167 anggota keluarga karyawan Kebun Sei Rokan dilakukan tes usap dan tes cepat massal tersebut.
"Tes usap dilaksanakan kepada karyawan dan anggota keluarga yang memiliki kontak erat, sementara tes cepat dilakukan kepada seluruh karyawan dan anggota keluarga di lingkungan unit kebun Sei Rokan," kata Jatmiko.
Karyawan dan keluarganya yang positif Covid-19 ini, sambung dia, langsung diberikan penanganan medis oleh pihak perusahaan.
"Alhamdulillah, dalam waktu dua pekan setelah diberikan penanganan medis, 19 pasien dinyatakan telah sembuh dan kembali ke rumah. Dua orang masih dirawat. Ini artinya, tingkat kesembuhan kita lebih tinggi dari rata-rata nasional," sebut Jatmiko.
Baca juga: 130 Karyawan Terpapar, PT Phillips dan PT Infenion Jadi Klaster Covid-19 Baru di Batam
Dia mengatakan, pihaknya saat ini memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan.
Kemudian, mengeluarkan kebijakan melaksanakan work from home atau bekerja dari rumah bagi karyawan kantor unit kebun Sei Rokan.
Selain itu, lanjut Jatmiko, pemeriksaan tes massal juga menjadi salah satu upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19.
"Kami mencatat 2.699 kali pemeriksaan kesehatan Covid-19 terdiri dari 2.428 tes cepat dan 1.012 kali tes usap dilaksanakan perusahaan holding perkebunan ini. Seluruh tes kesehatan dibiayai oleh perusahaan dengan nominal mencapai Rp 2,8 miliar," kata Jatmiko.