Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Sleman Menjerit, Sawah Terendam Abu Vulkanik Diduga akibat Tambang

Kompas.com - 22/09/2020, 16:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Perikanan Ikut Terdampak

Tak hanya lahan pertanian, dampak peristiwa tersebut juga dirasakan oleh para pemilik kolam ikan di wilayah Hargobinangun.

Air bercampur material abu vulkanik masuk ke dalam kolam dan mengendap, sehingga membuat pendangkalan. Selain itu, air kolam juga menjadi keruh.

Dampak tersebut dirasakan oleh pemilik kolam Suryanto (58) warga Sawungan, Hargobinangun, Pakem.

Suryanto menyampaikan memiliki kolam ikan yang diisi ikan hias jenis Koi. Ia mulai memelihara ikan Koi sejak 2015.

Hari-hari biasanya air yang mengalir ke kolam itu bersih. Namun, pada awal Agustus itu airnya keruh dan kental seperti lumpur. Ternyata air bercampur dengan abu vulkanik.

"Mengalir blotong itu sudah beberapa hari," ujarnya.

Baca juga: Lihat Langsung Dampak Tambang di Sleman, GKR Hemas: Rasane Kaya Diapusi

Air yang bercampur dengan abu vulkanik tersebut masuk ke dalam kolam, sehingga kolamnya menjadi keruh.

"Kemarin jadi ikannya mati karena malamnya itu aliran nya mati, sehingga airnya keruh, alirannya mati. Bangun pagi mau ngasih makan, kok ikannya sudah mengapung mati," sebutnya.

Suryanto mengungkapkan ikan koi miliknya yang mati berjumlah delapan. Usianya bahkan ada yang lima tahun.

"Yang mati delapan. Usianya ada yang lima tahun, ada yang sekitar tiga bulan, lima bulan. Kalau yang gurame dan patin, lebih kuat, masih bisa bertahan," tuturnya.

Menurutnya, jika kejadian aliran air mati pada pagi atau siang hari, masih bisa diisi dengan air sumur untuk menyelamatkan ikan.

Namun karena malam hari, Suryanto mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Karena ketahuanya pagi sudah mati ya hanya bisa pasrah saja. Tapi kalau tahu ya saya ganti airnya dari sumur, tapi kan airnya malam matinya, jadi tidak tahu," tegasnya.

Suryanto mengungkapkan masih belum punya rencana untuk mengisi kolamnya lagi. Sebab dia khawatir, peristiwa serupa akan terulang kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com