Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut soal Dukungan Calon Kepala Daerah, Anggota DPRD Terlibat Perkelahian

Kompas.com - 22/09/2020, 16:18 WIB
Teguh Pribadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Anggota DPRD Simalungun Benfri Sinaga dan Ketua Ranting PDI Perjuangan Huta Bayu, Koster Aprison Hutajulu terlibat perkelahian di sebuah warung di Dusun Parmonangan, Kelurahan Hutabayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Minggu, 20 September 2020 sekitar pukul 12.00 WIB.

Diduga perkelahian dipicu perdebatan soal dukungan masing-masing terhadap bakal calon Bupati Simalungun periode 2020 Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) dan H Anton Achmad Saragih.

Atas kejadian itu, Koster Aprison mengalami luka di tangan dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Pendaftaran 4 Paslon Kepala Daerah di Simalungun Abaikan Protokol Kesehatan

 

Kedua belah pihak juga saling lapor setelah berkelahi. Koster melapor ke Polres Simalungun dan Benfri Sinaga ke Polsek Tanah Jawa.

Kuasa hukum Koster Aprison Hutajulu, Willy Sidauruk SH mengatakan, laporan pihaknya sudah diterima di Polres Simalungun dengan No: Pol / LP / 300 /IX/ SU/ Simal.

Kuasa hukum bakal calon Bupati Anton Saragih dan Rospita Sitorus ini menuturkan, Koster mengalami luka di mata dan tangan koyak tujuh jahit. Ia juga terkena pukulan pada kepala bagian belakang.

"Awalnya mereka berdebat. Entah kenapa, Koster diserang sama teman-teman si Benfri Sinaga ini. Saat buat laporan saja, Koster harus tidur di bangku karena nggak sanggup duduk, mungkin pusing akibat kepalanya yang kena pukul tiga orang," ujar Willy dihubungi via telepon, Selasa (22/9/20202).

Sementara itu, Benfri Sinaga mengakui perkelahian tersebut. Benfri adalah salah satu tim pemenangan Bapaslon Bupati Simalungun RHS-Zonny Waldi. Sebelum kejadian, ia baru pulang ibadah Minggu dan singgah di salah satu warung.

"Saya singgah di warung, nanya kabar kawan-kawan di sana. Pada saat itu ada kawan yang nanya ke mana arah politik Pilkada Simalungun. Saya jawab jeli lah memilih siapa," ucap Benfri dihubungi via telepon, Selasa sore.

Saat itu, kata dia, Koster langsung menyahut pembicaraan mereka dan mendatangi tempat mereka duduk di warung itu. Koster, kata Benfri, tampak tidak terima dengan bapaslon RHS.

"Terus dia bilang jangan bawa bawa RHS ke mari. Dia itu rentenir. Jadi aku bilang tarik omonganmu, nanti kamu bisa diadukan, kubilang gitu. Aku kenal betul dia," kata anggota DPRD dari Partai Berkarya ini.

Selain mengenal Koster sebagai teman, Benfri juga menyadari keributan itu sengaja dibuat untuk mempermalukan salah satu pasangan bakal calon kepala daerah.

"Aku tahu itu settingan, saat itu dia langsung menelepon kawan-kawannya. Dan, orang-orang di situ sudah melarang terus mereka berantam. Datang kawan-kawannya terus kulerai, terus aku kena pukul di bagian bahu dan pipi," imbuhnya.

Respons polisi

Sebelumnya, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo mengatakan, pihaknya masih dalam proses penyelidikan dua laporan tersebut.

Baca juga: Suami Istri di Simalungun Meninggal karena Covid-19

Agus belum memastikan kasus ini terkait dengan pilkada karena masih butuh pendalaman.

"Laporan keduanya sudah kami terima, jadi kami mohon waktu untuk kami proses. Karena setiap laporan kami akan melakukan pengkajian, pendalaman pemeriksaan korban dan saksi saksi," jelas Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com