Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Laeli Pelaku Mutilasi Kalibata City di Mata Sang Ibu, Pendiam yang Selalu Dapat Ranking di Sekolah

Kompas.com - 22/09/2020, 13:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Laeli Atik Supriyatin (26) salah satu pelaku pembunuhan serta mutilasi bersama kekasihnya di Kalibata City sudah 1,5 tahun tak mengirimkan kabar ke keluarganya yang ada di Tegal, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan M (58) sang ibunda saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (19/9/2020).

Menurut M, anak perempuannya terakhir kali mengirimkan kabar telah menikah siri dengan pria yang bernama Fajri.

Baca juga: Curhat Ibunda Laeli, Pelaku Mutilasi Kalibata City: 1,5 Tahun Hilang Kabar, Kini Tak Henti Menangis

Pria yang bernama lengkap Djumadil Al Fajri itu juga ditangkap bersama Laeli karena menjadi pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Jakarta pada 9 September 2020 lalu.

"Terakhir ada kabar setahun setengah lalu. Sejak itu putus komunikasi," kata M.

Dikenal pendiam dan selalu rangking saat sekolah

M bercerita Laeli adalah anak pendiam dan jarang bergaul. Namun ia adalah anak yang penurut dan memiliki nilai akademis yang bagus.

Saat masih sekolah, Laeli  juga sering mendapatkan ranking.

Laeli sekolah di SMA 3 Slawi, Tegal. Selepas SMA Laeli meneruskan kuliah di Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Geografi.

Pada tahun 2014, ia mendapatkan Beasiswa Bidikmisi hingga menjadi sarjana di Fakultas MIPA.

Baca juga: Belum Bayar Uang Kos, Motif Pasangan Kekasih Fajri dan Laeli Mutilasi Rinaldi

"Sejak SMP sampai SMA selalu dapat ranking, bahkan ranking tiga," kata dia.

Lulus kuliah, Laeli mengaku ke keluarganya bekerja di perusahaan obat-obatan. Saat itu keluarga sempat meminta nomor teleponnya, namun Laeli tak penah memberikannya.

"Pernah dapat kabar katanya sempat bekerja di PT, perusahaan obat-obatan. Tapi, tidak tahu kelanjutannya. Pernah saya minta nomor telepon juga tidak pernah dikasih," kata M.

Baca juga: Jenazah Korban Mutilasi Kalibata City Dimakamkan, Adik: Saya Masih Berusaha Mengikhlaskan

Masliha (58) orangtua Laeli Atik Suptiyatin pelaku Supriyatin pembunuhan disertai mutasi tak berhenti menangis mendengar kabar anaknya menjadi pelaku pembunuhan, saat ditemui di kediamanny di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Sabtu (19/9/2020) (Istimewa)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Masliha (58) orangtua Laeli Atik Suptiyatin pelaku Supriyatin pembunuhan disertai mutasi tak berhenti menangis mendengar kabar anaknya menjadi pelaku pembunuhan, saat ditemui di kediamanny di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Sabtu (19/9/2020) (Istimewa)
Kepada Kompas.com M mengaku mendapatkan kabar anaknya terlibat pembunuhan dari anak perempuanya yang lain. Kabar tersebut membuat ia terus menangis.

"Pertama dapat kabar dari mbakyu-nya telepon. Setelah saya lihat di TV, kaget luar biasa. Saya tak berhenti menangis," kata M.

Sampai hari ini dia masih tidak percaya sang anak tega melakukan perbuatan sekeji itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com