Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fendry Ponomban
Penulis dan Aktivis NGO

Penulis, Praktisi Media, NGO

Menghadang Covid-19 dengan 3M dan Senjata Komunitas

Kompas.com - 22/09/2020, 12:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di luar momentum tahunan itu, kita juga dengan mudah menemukan tradisi silaturahmi dalam berbagai bentuk berlangsung hampir setiap saat di masyarakat kita seperti kenduri, tahlilan, kerja bakti, ronda, dan tilik (mengunjungi sesama yang sedang sakit).

Pada saat yang sama kontrol sosial juga dapat lebih efektif di tingkat komunitas. Rasa segan dan malu terhadap orang yang dihormati atau yang dituakan dalam lingkup komunitas, cukup efektif menjadi faktor pengubah perilaku bagi warga yang melakukan perbuatan tidak pantas, perbuatan yang tidak selaras dengan kesepakatan di dalam komunitas.

Kontrol sejak dari komunitas terkecil dapat menjadi strategi tingkat pertama sebelum didukung oleh operasi yustisi di tingkat yang lebih luas seperti di lingkup propinsi.

Sumber daya aparat yang kita miliki tidak akan mampu mengontrol seluruh pergerakan warga. Sementara penerapan denda dan hukuman sosial untuk pelanggar protokol terihat tidak efektif dan sering memicu kontroversi dan polemik baru di masyarakat.

Belajar dari desa

Kita dapat belajar dari semangat komunalitas yang sudah ditunjukkan oleh warga desa sejak bulan Maret lalu.

Baca juga: Cara Unik Warga Cegah Corona, Gotong Royong Buat Tempat Cuci Tangan

 

Di banyak desa di Indonesia masyarakat secara bersama-sama aktif berbagi tugas menjaga desanya dari potensi penularan.

Warga membentuk Satgas Covid19 di tingkat desa untuk mengedukasi masyarakat serta menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun di tempat-tempat umum.

Apresiasi bagi Kementerian Desa yang membantu menerbitkan panduan teknis untuk Satgas Covid19 tingkat desa ini.

Edaran tersebut antara lain menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh Satgas seperti mendata penduduk rentan sakit, menyiapkan ruang isolasi, memastikan tidak ada kerumunan banyak orang, mendirikan pos jaga 24 jam di tingkat desa, serta membangun sistem koordinasi dengan petugas medis yang ada di desa dan puskesmas.

Kementerian ini juga mengizinkan dana desa digunakan dalam upaya-upaya pencegahan Covid-19 di desa, termasuk menyediakan empat masker kain untuk setiap warga.

Pelibatan komunitas yang massif di tingkat paling kecil seperti ini belum sepenuhnya terjadi di Jakarta sebagai salah satu pusat penularan, serta di kota-kota besar lain yang ikatan sosialnya tidak sekuat seperti halnya di desa.

Namun bukan berarti semangat kolektifitas sudah tidak ada. Selama pandemi ini kita banyak sekali mendengar warga perumahan di kota-kota besar bergotong-royong menyediakan makanan dan keperluan salah satu warga yang tertimpa musibah dan harus menjalani isolasi mandiri.

Tindakan-tindakan tersebut telah sangat membantu negara. Juga memiliki arti yang sangat penting bagi para petugas medis.

Negara dapat lebih aktif berperan untuk memfasilitasi gerakan ini menjadi lebih terkonsolidasi dan terarah. Kalau perlu mengalokasikan dana operasional dari anggaran daerah.

Memberdayakan komunitas seperti pengalaman di desa memiliki keunggulan karena zonasi yang tidak terlalu luas sehingga pemetaan serta pengendalian masalah lebih mudah dilakukan bersama-sama pemerintah dan warga.

Baca juga: Masyarakat Didorong Bentuk Relawan Tanggap Covid-19 di Desa

 

Tanggung jawab ini akan sangat berat apabila dibebankan semuanya kepada para pegawai dinas di tingkat kabupaten dan propinsi karena jumlah aparat yang terbatas. Dalam situasi normal tanpa pandemi saja mereka masih sering kewalahan.

Mari kita panjatkan doa untuk semua korban yang telah berpulang akibat pandemi ini. Apresiasi dan hormat untuk para tenaga medis, relawan, aparat pemerintah, petugas keamanan, ilmuwan, pekerja sosial, pekerja media, dan semua pihak yang telah bekerja sekuat tenaga, tak kenal lelah berjuang meyelamatkan kehidupan. Bersama-sama kita bisa memenangkan pertarungan ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com