Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka 1 Oktober, Maksimal 120 Pendaki Per Hari

Kompas.com - 22/09/2020, 11:26 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali membuka jalur pendakian Gunung Semeru, Kamis (1/10/2020).

Hal itu tertuang dalam pengumuman nomor PG. 09/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/9/2020 tentang Reaktivasi Bertahap Pendakian Gunung Semeru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Menuju Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

 "Pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibuka kembali pada Hari Kamis, 1 Oktober 2020," kata Kepala TNBTS, John Kenedie melalui keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Keluar Daerah dan Bertemu Banyak Orang Penting, Para Menteri Wajib Ikut Tes Swab

Pembukaan kembali jalur pendakian memuju puncak tertinggi Jawa itu berdasarkan hasil rapat koordinasi pembukaan jalur pendakian dalam rangka reaktivasi bertahap pendakian Gunung Semeru pada 21 September.

Pendakian Gunung Semeru dibuka dengan standar operasional prosedur protokol kesehatan Covid-19.

Pendaki diwajibkan membeli tiket masuk secara online melalui situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.

Baca juga: Sebelum Meninggal Terpapar Covid-19, Sinden Sering Isi Acara dan Bertemu Banyak Orang

Jumlah pendaki juga dibatasi hanya 20 persen atau 120 orang dari total daya tampung Gunung Semeru per hari.

Selain itu, pendakian hanya diperbolehkan selama dua hari satu malam.

Pertimbangan

Gunung Semeru ditutup sejak 22 September 2019 karena mengalami kebakaran hutan. Saat itu, kebakaran di kawasan hutan Gunung Semeru mencapai sedikitnya 97,3 hektar.

Kebakaran meliputan kawasan Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek dan Pusung Gendero.

Selain itu, kebakaran juga melanda kawasan Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Po’o Senthong dan Gunung Lanang.

Sejak mengalami kebakaran, gunung dengan puncak bernama Mahameru itu tidak dibuka lagi sampai Indonesia dilanda wabah Covid-19.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu akan dibuka secara bertahap dengan standar protokol kesehatan Covid-19.

Pembukaan Gunung Semeru di masa pandemi Covid-19 berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) nomor 261/MENLHK/KSDAE/KSA.0/6/2020 tentang kebijakan reaktivasi secara bertahap di kawasan Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA) dan Suaka Margasatwa (SM) dalam kondisi transisi akhir Covid-19.

Selain itu, pembukaan jalur pendakian itu juga berdasarkan pada Surat Edaran (SE) Dirjen KSDAE nomor 9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tentang arahan pelaksanaan reaktivasi bertahap di Taman Nasional(TN), Taman Wisata Alam (TWA) dan Suaka Margasatwa (SM).

Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi terhadap reaktivasi wisata konservasi Gunung Bromo yang dinilai kondusif sehingga memungkinkan untuk membuka jalur pendakian Gunung Semeru. Gunung Bromo dan Gunung Semeru berada dalam satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

“Evaluasi wisata Bromo hasilnya kondusif dan adanya ruang jika selama evaluasi Bromo hasilnya kondusif maka diperbolehkan pembukaan pendakian Semeru,” kata Sarif.

Pembukaan Gunung Semeru juga berdasarkan pada hasil pengecekan jalur yang dianggap sudah bisa dilalui oleh para pendaki.

Menyembuhkan kerinduan pendaki

Tidak hanya pertimbangan teknis, Gunung Semeru kembali dibuka karena sudah satu tahun ditutup.

Sarif mengatakan, banyak pendaki yang sudah rindu mendaki ke Gunung Semeru.

“Pertimbangan subyektif, pendakian Semeru sudah satu tahun ditutup sehingga memunculkan kerinduan pendaki untuk mendaki ke Semeru,” jelasnya.

Di sisi lain, pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru juga untuk membangkitkan roda perekonomian masyarakat.

“Membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar setelah selama satu tahun pendakian ditutup,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com