Selain itu, pembukaan jalur pendakian itu juga berdasarkan pada Surat Edaran (SE) Dirjen KSDAE nomor 9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tentang arahan pelaksanaan reaktivasi bertahap di Taman Nasional(TN), Taman Wisata Alam (TWA) dan Suaka Margasatwa (SM).
Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi terhadap reaktivasi wisata konservasi Gunung Bromo yang dinilai kondusif sehingga memungkinkan untuk membuka jalur pendakian Gunung Semeru. Gunung Bromo dan Gunung Semeru berada dalam satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
“Evaluasi wisata Bromo hasilnya kondusif dan adanya ruang jika selama evaluasi Bromo hasilnya kondusif maka diperbolehkan pembukaan pendakian Semeru,” kata Sarif.
Pembukaan Gunung Semeru juga berdasarkan pada hasil pengecekan jalur yang dianggap sudah bisa dilalui oleh para pendaki.
Menyembuhkan kerinduan pendaki
Tidak hanya pertimbangan teknis, Gunung Semeru kembali dibuka karena sudah satu tahun ditutup.
Sarif mengatakan, banyak pendaki yang sudah rindu mendaki ke Gunung Semeru.
“Pertimbangan subyektif, pendakian Semeru sudah satu tahun ditutup sehingga memunculkan kerinduan pendaki untuk mendaki ke Semeru,” jelasnya.
Di sisi lain, pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru juga untuk membangkitkan roda perekonomian masyarakat.
“Membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar setelah selama satu tahun pendakian ditutup,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.