Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umbi Lengkir, Sejenis Porang, Komoditas Ekspor yang Belum Tergarap di Bangka Belitung

Kompas.com - 21/09/2020, 18:47 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Pihaknya kata Ardian, terus menyosialisasikan pada masyarakat agar budidaya lengkir lebih digiatkan. Sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat.

"Kami ingin ini didorong secara masif. Bagian dari program pemerintah daerah. Namun dalam anggaran ini sepertinya belum prioritas," sebut Ardian.

Di sisin lain Ardian mengingatkan, setiap pengolahan umbi-umbian tentunya menimbulkan limbah yang harus dikelola profesional.

"Salah satu kandungan lengkir jika diolah menjadi tepung adalah terdapat kandungan sianida di dalam limbah tersebut. Kemungkinan karena jenis porang dan lengkir saya, tentu kandungan di dalamnya juga tidak jauh berbeda. Lebih bijak saja dalam proses pengolahannya," ucap Eka.

Menurut Eka, pemanfaatan kawasan hutan terutama lahan terbuka, lebih recommended porang atau lengkir. Karena bisa tumpang sari, tidak seperti tanaman singkong yang harus di lahan terbuka, tidak bisa menjadi tanaman sela

"Di dalam program kehutanan singkong tidak bisa masuk untuk kita budidaya, meskipun secara aturan bisa menanam tanaman kehidupan 10 hingga 20 persen, namun saya pribadi tidak menganjurkannya. Ini jika kita bicara dengan program dari kehutanan. Karena jika bicara di luar kehutanan, tentu saja masyarakat boleh budidaya tanaman apa saja yang bisa meningkatkan perekonomiannya, selama lahan tersebut bukan kawasan APL atau areal penggunaan lain," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com