Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Probolinggo: Kasus Covid-19 Tiap Hari Bertambah, Ada dari Klaster Pabrik

Kompas.com - 21/09/2020, 18:42 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Klaster pabrik di Kabupaten Probolinggo berdampak terhadap penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Probolinggo.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, sejumlah warga Kota Probolinggo bekerja di pabrik tersebut.

"(Warga) Kota (Probolinggo) juga tiap hari bertambah (pasien positif). Ada yang (dari) klaster pabrik juga," kata Hadi Zainal kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020) malam.

Meski begitu, Hadi Zainal tak memerinci jumlah warga Kota Probolinggo yang terpapar klaster pabrik tersebut.

Kota dan Kabupaten Probolinggo secara geografis memang berbatasan. Tak sedikit warga Kota Probolinggo yang bekerja di kabupaten, demikian sebaliknya.

Baca juga: Menteri Agama Positif Covid-19, Gubernur dan Pejabat Pemprov NTB Jalani Tes Swab

Hadi menambahkan, pemerintah daerah akan menghadapi tantangan munculnya klaster pabrik selama pandemi Covid-19.

"Memang tantangan daerah yang ada pabrik-pabrik bisa potensi (terjadi) klaster baru. Dan akan banyak yang kena. Mudah-mudahan segera bisa teratasi dan sembuh semua," kata Hadi.

Berdasarkan data yang diterima, sebanyak 419 kasus positif Covid-19 tercatat di Kota Probolinggo, Minggu (20/9/2020). Rinciannya, 57 dirawat, 335 sembuh, dan 27 meninggal.

Dihubungi terpisah, Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan, sejumlah karyawan pabrik yang dimaksud Wali Kota Probolinggo tersebut sedang diisolasi di sebuah hotel.

Beberapa hari lalu, Ugas memberikan dua pilihan kepada pihak pabrik, menutup sementara atau melakukan tes swab mandiri kepada seluruh karyawan.

"Pabrik akhirnya menutup puluhan kompartemen pabrik. Sudah disterilisasi," kata Ugas saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Saat mengetahui ada karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, Ugas mendesak pabrik menyemprot cairan disinfektan di seluruh area. Ia juga meminta pabrik tutup selama dua atau tiga hari untuk sterilisasi. 

Pemkab Probolinggo juga membantu mencari hotel yang digunakan pihak pabrik sebagai tempat isolasi karyawannya.

Pemkab menilai berbahaya jika karyawan diisolasi di rumah.

"Kami ingin klaster pabrik ini tertangani. Maka seluruh pihak harus terbuka. Pabrik harus bisa meyakinkan Satgas bahwa penanganan karyawan yang terkonfirmasi positif dilakukan dengan baik," tegas Ugas.

Baca juga: Sebelum Tabrak Bripka Christin, Wabup Yalimo Minum 4 Botol Vodka di Depan Kantor Gubernur

Sebelumnya, Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto memprediksi ledakan besar jumlah pasien Covid-19 dari klaster pabrik.

"Lihat saja nanti. Jebol salah satu pabrik ini, akan ada ledakan jumlah penambahan karyawan positif Covid-19," kata Ugas, saat ditemui dalam kegiatan penegakan hukum pelanggar Covid-19 di Alun-alun Kraksaan, Jumat (18/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com