Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto Positif Covid-19

Kompas.com - 21/09/2020, 16:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Yogyakarta periode 2001-2011 Herry Zudianto dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut diakui Ketua Gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

"Iya betul. Pak HZ (Herry Zudianto) mantan wali kota terpapar Covid-19. Beliau sudah melakukan isolasi mandiri dan telah dilakukan tracing," kata Heroe kepada wartawan, Senin (21/9/2020).

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY Arif Jamali Muis mengatakan, kondisi mantan wali kota Yogyakarta dalam keadaan sehat.

"Sekarang isolasi mandiri di rumah. Diketahui positif sekitar hari Kamis, kondisi sehat OTG," katanya, saat dihubungi, Senin (21/9/2020).

Baca juga: 2 Puskesmas di Kota Yogyakarta Ditutup Sementara

Arif mengatakan, hingga saat ini belum bisa ditentukan dari mana Herry Zudianto terpapar Covid-19.

Dia juga membantah kabar yang beredar Herry Zudianto terpapar akibat kontak erat dengan Direktur PKU Gamping Ahmad Faisol.

"Belum tentu juga, karena setahu saya Pak Herry tidak kontak dengan dr. Faisol (direktur PKU Gamping)," ujarnya.

Baca juga: Rusunawa Bener Yogyakarta Jadi Shelter Isolasi OTG Covid-19

Selain mantan wali kota, ia mengungkapkan ada dua anggota PWM terkonfirmasi positif.

Kedua orang yang terkonfirmasi positif adalah Isnawan dan Dede Haris.

"Total ada 3 yang terpapar Covid-19. Kantor PWM ditutup karena bukan karena kasus itu. Tetapi adanya kasus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) terkonfirmasi positif setelah perjalanan dari Jakarta," ungkapnya.

Ketiga orang tersebut yang dinyatakan positif tidak saling berkaitan.

"Tiga orang itu bukan karena tracing PWM. Pak Dede itu hasil swab di kantornya," katanya.

Menurut dia, pasien terpapar Covid-19 sangat membutuhkan dukungan agar cepat kembali pulih.

"Covid-19 bukanlah aib, itu penyakit yang dibutuhkan support sehingga kita dapat segera memutuskan mata rantai penyebaran," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com