Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Rekreasi ke Aceh, Pengusaha Ternama dan Anaknya Meninggal karena Corona

Kompas.com - 21/09/2020, 15:08 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terdapat satu klaster keluarga pengusaha ternama asli daerah yang diketahui terpapar Covid-19 sepulang rekreasi dari Aceh dan Pulau Sumatera.

Kepala keluarga dan satu anaknya meninggal dunia dengan hasil swab terkonfirmasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, kejadian bermula saat rombongan berjumlah puluhan orang keluarga pengusaha tersebut rekreasi memakai bus ke Pulau Sumatera sampai Aceh selama hampir sebulan.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya: Saya Ingatkan, Kemampuan Tenaga Medis dan Fasilitas Kita Terbatas...

Setibanya kembali di Kota Tasikmalaya, kepala keluarga mengeluhkan sakit dengan ciri-ciri Covid-19. Ia kemudian dites swab sampai akhirnya meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Menyusul kejadian itu anaknya sama dites swab dan terkonfirmasi Covid-19. Sempat dirawat sama di ruang isolasi Covid-19 RSUD Soekardjo sampai akhirnya tak lama meninggal dunia lagi," jelas Uus kepada wartawan lewat telepon, Senin (21/9/2020).

Menindaklanjuti dua orang di keluarga pengusaha itu meninggal dunia akibat Covid-19, pemerintah pun melakukan tes swab kepada seluruh peserta rekreasi ke Aceh.

Dari semua anggota keluarga yang ikut rombongan tersebut diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 hasil swab.

"Kedua orang anaknya lagi terkonfirmasi positif dan salah satunya langsung dirawat di ruang isolasi khusus Covid-19 RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, sedangkan satunya lagi dirawat di Jakarta," tambah Uus.

Selain itu, tiga orang sanak keluarga lainnya yang ikut rombongan terpaksa diisolasi di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya karena mengeluhkan gejala corona sembari menunggu hasil tes swab keluar.

Pihaknya pun langsung menganjurkan rombongan keluarga lainnya yang ikut rekreasi untuk tak kontak erat dengan orang lain sambil menunggu tracing dan hasil swab.

"Jadi jumlah hasil tracing seluruhnya dari klaster keluarga sepulang dari Sumatera dan Aceh ini berjumlah 30 orang. Jumlah itu termasuk para tetangga keluarga itu yang berlokasi di perum tengah perkotaan padat penduduk," kata dia.

Karantina perumahan

Sampai sekarang, lanjut Uus, Dinas Kesehatan beserta Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya masih melakukan tracing dan tes massal swab di perumahan klaster keluarga tersebut.

Apabila hasilnya nanti banyak yang terkonfirmasi Covid-19, maka pihaknya akan menganjurkan untuk karantina perumahan.

"Kalau hasil tes swab banyak yang terkonfirmasi Covid-19, maka kita akan anjurkan untuk karantina perumahan itu. Sedangkan, bagi yang terkonfirmasi akan langsung diisolasi di RSUD Soekardjo," ungkap Uus.

Hari ini pun, kata Uus, pihaknya masih melakukan tes swab seluruh warga yang diketahui kontak erat dengan rombongan klaster keluarga tersebut.

Baca juga: Beberapa Pasar Musiman di Tasikmalaya Akan Ditutup gegara Kasus Corona Terus Naik

Selain tes swab, dinas kesehatan setempat pun melakukan rapid tes bagi warga perumahan yang selama ini pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi meninggal.

"Warga di tempat tinggalnya kalau banyak diketahui terkonfirmasi positif, kita akan rekomendaskkan karantina. Itu juga kalau diperlukan nantinya, kalau tak menambah kita akan tarik ke RSUD Soekardjo," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com