Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diejek karena Jadi Buruh Sawit, Pria Ini Bunuh Temannya dengan Parang

Kompas.com - 21/09/2020, 13:00 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial JM (31) nekat membunuh temannya karena diejek sebagai buruh di kebun sawit.

Warga Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, ini membunuh temannya, RA (22) dengan cara dibacok menggunakan parang panjang.

Paur Humas Polres Inhil Iptu Warno Akman saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Jumat (18/9/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Pelaku sudah ditangkap Sabtu (19/9/2020) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, atau dua jam setelah pelaku JM membunuh korban RA," ungkap Warno kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Pemerkosa Wanita Penjual Gorengan Ancam Bunuh dan Pukul Korban

Pelaku, sambung dia, ditangkap oleh Polsek Pelangiran yang dibantu anggota TNI Koramil 10/Pelangiran dan anggota Polres Inhil yang sedang pengamanan di sebuah perusahaan sawit.

Dari tangan pelaku, petugas menyita barang bukti sebilah parang panjang yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Warno mengungkapkan, motif pembunuhan ini karena pelaku sakit hati diejek dan dihina oleh korban.

"Pengakuan pelaku sakit hati karena diejek dan dihina sebagai petani yang bekerja di kebun sawit. Waktu itu korban bilang begini, kalau saya sudah kaya, saya tak mau lagi kerja di kebun sawit, dengan nada mengejek dan menghina pelaku. Karena itu, pelaku membacok korban dengan parang panjang berulang kali hingga tewas," ungkap Warno.

Kronologi kejadian

Lebih lanjut, Warno menjelaskan, JM mulanya sedang berada di Pelabuhan Buruh di Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, hendak menuju rumah temannya bernama Dara.

Dalam perjalanan, JM bertemu dengan RA. Entah apah yang ada di pikiran RA hingga tiba-tiba mengejek JM sebagai pekerja di kebun sawit.

Mendengar ejekan dari pria pekerja buruh itu, pelaku langsung pergi dengan rasa sakit hati.

"Pelaku saat itu melanjutkan perjalanan ke rumah temannya untuk melihat dan membantu acara pernikahan," kata Warno.

Tak lama setelah itu, sambung dia, tiba-tiba pelaku melihat korban juga berasa di rumah Dara yang sedang duduk bersama saksi bernama Masuri.

Karena sakit hati masih bersarang di hatinya, pelaku langsung pergi mengambil sebilang parang panjang yang ada di Pelabuhan Buruh.

"Pelaku menghampiri korban dan membacok bagian belakang tubuh korban,"  sebut Warno.

Korban, sambung dia, saat itu mencoba lari menyelamatkan diri. Namun, setelah lari sekitar lima meter, korban terjatuh dan pelaku datang membabi buta membacoknya.

Akibatnya, korban mengalami 10 luka bacokan dibagian pinggang sebelah kiri, rusuk belakang kiri, punggung sebelah kiri, punggung kanan bawah, rusuk belakang sebelah kanan, punggung kanan, kepala, lengan kanan, siku, dan lutut.

"Korban banyak mengeluarkan darah, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP)," kata Warno.

Atas kejadian itu, warga melapor ke Polsek Pelangiran. Sekitar dua jam setelah itu, pelaku berhasil ditangkap.

Baca juga: Gara-gara Cemburu, Seorang Pria di Jambi Bunuh Kerabatnya

Warno menambahkan, pelaku JM saat ini telah diamankan di Polsek Pelangiran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, dijerat dengan Pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara," pungkas Warno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com