Tiga anggota keluarga KP 93 menyusul dinyatakan positif, yakni KP 100, KP 101, dan KP 102.
Ketiganya kemudian menjalani isolasi di RS Nyi Ageng Serang dan Rumah Singgah Teratai.
Sejak itu, warga menyepakati untuk mengisolasi satu RT dengan cara membuat portal jalan masuk blok RT.
Becermin pada riwayat pertemuan RT di rumah KP 93, maka keputusan isolasi dinilai lebih baik.
“Kami langsung karantina. Dilakukan swab yang ketiga pengembangan dari arisan. Digoleki kabeh (dicari semua). Tujuh nama kontak erat di-swab, tiga positif,” kata Wisnu.
Ketiganya menjalani isolasi mandiri, yakni KP 108 yang seorang lansia usia 60 tahun, KP 109 seorang lansia 80 tahun, dan perempuan setengah baya usia 57 tahun menjadi KP 110.
Penyelidikan epidemiologi terus berlangsung. Sebanyak 23 orang lagi menjalani swab.
“Kami baru mendapat kabar semalam bahwa sembilan orang (dari 23) lagi positif,” kata Wisnu. Semuanya tanpa gejala dan kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kabarnya, karena RSUD penuh, maka belum ada tempat. Mereka terpaksa di rumah, sementara menunggu Rumah Singgah Teratai penuh. Sementara masih di rumah yang sembilan ini,” kata Wisnu.
Wisnu mengungkapkan, warga lain tidak tinggal diam. Warga dan kantor kelurahan membantu keperluan mereka yang isolasi baik berupa logistik sehari-hari.
“Ada kerja sama dengan pihak desa,” kata Wisnu.
Sementara itu, Mandar asal Karangsari, Purworejo, Jawa Tengah, tampak di sekitar lokasi portal. Ia membawa 11 kilogram telur, berkardus-kardus sayur, dan buah.
Semua pesanan bagi warga isolasi di sana.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan