Raymundus juga marah karena ada kemacetan ketika dirinya masuk.
Polisi yang berjaga dianggap membuat macet karena harus memeriksa warga yang ingin masuk ke pameran, sehingga terjadi kerumunan.
Usai kena semprot bupati, polisi kemudian kooperatif dan suasana kembali normal.
Bupati pun melanjutkan kegiatannya membuka pameran kebangsaan.
Baca juga: Bripka Christin Ditabrak Wakil Bupati Yalimo hingga Tewas, Polisi: Terbentur Keras di Leher
"Kita ingin pemeran ini jadi model untuk kemudian kita melaksanakan kegiatan yang lain. Kita lihat kegiatan sosial kemasyarakatan terjadi di mana mana-mana. Orang pesta nikah berkumpul banyak orang tanpa masker kemudian dansa. Itu justru yang melanggar dan mesti itu yang perlahan lahan kita mau sampaikan ke masyarakat bahwa itu tidak boleh lagi dilakukan," jelasnya.
Menurutnya, dengan contoh langsung dari pemerintah, masyarakat akan dengan mudah memahamkan masyarakat bagaimana seharusnya kegiatan dalam masa new normal.
"Penerapan new normal itu, kalau tidak dilakukan dan hanya sebatas imbauan, maka itu tidak akan membumi. Karena itu Pemda melalui pameran pembangunan ini sekaligus mau menunjukan ke masyarakat TTU bahwa ini lho penerapan new normal seperti ini," kata Raymundus.
"Jadi kalau kita omong new normal tapi tidak melakukan kegiatan apapun, maka masyarakat tidak akan tahu, seperti apa penerapan new normal itu," lanjut dia.
Baca juga: Bupati TTU Minta Penghapusan Premium dan Pertalite Ditunda Tahun 2021