Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos PO Pelangi Kirim Paket Sabu Kiloan ke Tasikmalaya dan Palembang, Pakai Bus Penumpang 1 Orang

Kompas.com - 20/09/2020, 16:49 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Perwakilan Jawa Barat, Brigadir Jenderal Sufyan Syarif mengatakan, tersangka F sekaligus pemilik Perusahaan Otobus (PO) Pelangi diketahui mengirim paket sabu kiloan dari Aceh memakai armadanya ke Palembang dan Tasikmalaya di hari yang sama, Rabu (6/9/2020).

Kasus penggerebekan bus di Rajapolah, Tasikmalaya, yang membawa 13 kilogram sabu pun diketahui berkaitan dengan pengungkapan kasus kiloan sabu oleh BNN di Palembang, Sumatera Selatan.

Pengiriman sabu oleh bus Pelangi milik F di dua daerah tersebut dilakukan oleh bus jurusan Medan-Tasikmalaya bernomor polisi BL 7308 AK yang hanya berpenumpang satu orang.

Baca juga: Pemilik PO Pelangi Diduga Jadi Pengendali Peredaran Sabu di Tasikmalaya

Sopir dan kernet yang telah ditangkap saat sampai Tasikmalaya.

"Penyidikan kasus tersebut kini ditangani BNN RI dan masih terus dikembangkan. Kasus di Rajapolah, Tasikmalaya, masih terkait dengan yang diungkap di Palembang, karena masih nyambung," jelas Sufyan, lewat pesan singkat WhatsApp, Minggu (20/9/2020).

Saat ini, para tersangka berikut barang bukti 13 kilogram sabu dan satu unit bus Pelangi telah dibawa ke Jakarta.

Di Mako Polsek Rajapolah, pihak BNN hanya ikut memintai keterangan para tersangka awak bus dan menggeledah pencarian barang bukti 13 kilogram sabu.

"Sudah diamankan di Jakarta semua," tambahnya.

Baca juga: Pemilik PO Pelangi Dijerat Pasal Narkotika dan Pencucian Uang

Sebelumnya, Badan Nasional Narkotika (BNN) RI berhasil menangkap F, pemilik Perusahaan Otobus (PO) Pelangi atau PT Pelangi Atra Kana sebagai tersangka pengendali peredaran narkoba jenis sabu-sabu seberat 13 kilogram yang disembunyikan dalam salah satu bus miliknya di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (16/9/2020) kemarin.

Penangkapan tersangka langsung pada malam harinya di Tangerang, bersamaan dengan tim BNN dibantu Polresta Tasikmalaya sedang menggeledah bus Pelangi bernomor polisi BL 7308 AK pembawa belasan kilogram sabu di Mako Polsek Rajapolah, Tasikmalaya.

Seorang pria berinisial ED asal Tasikmalaya, sopir bus berinisial HR asal Medan, dan kernet bus AM asal Medan, turut ditangkap saat membawa bus yang di dalamnya terdapat 13 paket sabu berbungkus kemasan teh dalam karung berwarna putih.

Barang haram tersebut disembunyikan dalam bagian bawah bus yang telah dimodifikasi, tepatnya di bawah lorong jok penumpang dekat sopir.

"Tersangka kasus bus pembawa 13 kilogram sabu bertambah menjadi 4 orang sekarang. Satu tersangka bernama F ditangkap oleh tim BNN RI di Tangerang tadi malam. Fery merupakan pengendali sindikat narkoba yang diungkap di Rajapolah, Tasikmalaya. Dia (F) yang diduga pengendali serta pemilik bus," jelas Kepala BNN Perwakilan Jawa Barat, Brigadir Jenderal Polisi Supyan Syarif, lewat pesan WhatsApp, Kamis (17/9/2020) sore.

Bus pembawa pasokan besar sabu-sabu tersebut berasal dari Banda Aceh dengan tujuan trayek Medan-Tasikmalaya, yang selama ini rutin tiba di Pool Bus Pelangi sebagai tujuan akhir di Jalan Ir Djuanda, Rancabango, Kota Tasikmalaya.

Sampai sekarang pihaknya sedang menunggu hasil pengembangan penyelidikan lebih lanjut oleh BNN RI terkait peredaran narkoba berjumlah besar tersebut.

"Tim mengikuti dari Aceh, Medan sampai akhirnya di Tasikmalaya, kita menunggu perkembangan selanjutnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com