Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Terakhir, 6 Orang Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya Papua, Korban Anggota TNI hingga Tukang Ojek

Kompas.com - 20/09/2020, 16:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, enam orang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Terakhir korban yang tewas adalah Pendeta Yeremia Zanambani. Sang pendeta adalah warga asli Suku Moni yang juga berperan menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Moni.

Teror KKB terjadi sejak Senin (14/9/2020).

Baca juga: Dalam 4 Hari, Prajurit TNI dan 3 Pengemudi Ojek di Intan Jaya Tewas Dibunuh KKB, Ini Faktanya

Hari itu dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya tewas di waktu yang berbeda tapi di lokasi yang sama.

Korban pertama adalah Laode Anas (34) yang dibunuh saat pulang ke Supaga sepulang dari mengantar penumpang di Kampung Titigi. Ia dibunuh sekitar pukul 11.15 WIT.

Beberapa menit kemudian, Fatur Rahman (23) juga ditewas di lokasi yang sama sepulang dari Kampung Titigi. Korban kedua itu tewas setelah ditembak dari ketinggian.

Baca juga: Pendeta di Papua Tewas Ditembak, TNI Bantah Fitnah KKB di Media Sosial

Sementara itu korban ketiga adalah Badawi tukang ojek yang tewas dibacok oleh KKB pada Kamis (17/9/2020).

Ia meninggal di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

Tiga jam kemudian, sekitar pukul 14.20 WIT, Serka Sahlan anggota Koramil Persiapan Hitadipa juga meninggal dunia ditembak KKB.

Jenazah Serka Sahlan dievakuasi dari Bandara Bilorai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Nabire menggunakan pesawat Rimbun Air.

Baca juga: Seorang Pendeta Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Papua

Sebelum jenazah korban keempat dievakuasi, KKB sempat menembaki pesawat di bandara Bilorai.

Korban kelima adalah Pratu Dwi Akbar Utomo. Ia gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 13.20 WIT.

Kontak senjata melibatkan Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa Pratu Dwi Akbar dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14.50 WIT.

Baca juga: Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Prajurit TNI Gugur

Korban terakhir adalah Pendeta Yeremia Zanambani. Ia tewas di Kampung Hitadipa, Untan Jaya pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT.

Pendeta Yeremia Zanambani merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.

Menanggapi hal tersebut, Kapen Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan teror yang dilakukan KKB di Intan Jaya Papua adalah untuk mencari perhatian dunia internasional menjelang Sidang Umum PBB.

Baca juga: Ganggu Evakuasi Jenazah Serka Sahlan, KKB Tembaki Pesawat di Bandara Intan Jaya

Sidang tersebut rencananya akan digelar pada 22 September-29 Sptember 2020.

"Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata dia.

Ia pun mengecam tindakan KKB yang juga menyebar fitnah melalui media sosial dengan menuduhkan TNI terlibat pembunuhan Pendeta Yeremias Zanambani.

Menurut dia, apa yang dilakukan KKB sudah sangat meresahkan masyarakat.

Baca juga: Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Pengemudi Ojek Kehilangan Lengan karena Dibacok

"Dari sejak tadi pagi, tiga akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutar balikkan fakta. Fitnah mereka di medsos, jelas sudah setingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang sidang umum PBB," tutur Suriaswata.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com