KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, enam orang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Terakhir korban yang tewas adalah Pendeta Yeremia Zanambani. Sang pendeta adalah warga asli Suku Moni yang juga berperan menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Moni.
Teror KKB terjadi sejak Senin (14/9/2020).
Baca juga: Dalam 4 Hari, Prajurit TNI dan 3 Pengemudi Ojek di Intan Jaya Tewas Dibunuh KKB, Ini Faktanya
Hari itu dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya tewas di waktu yang berbeda tapi di lokasi yang sama.
Korban pertama adalah Laode Anas (34) yang dibunuh saat pulang ke Supaga sepulang dari mengantar penumpang di Kampung Titigi. Ia dibunuh sekitar pukul 11.15 WIT.
Beberapa menit kemudian, Fatur Rahman (23) juga ditewas di lokasi yang sama sepulang dari Kampung Titigi. Korban kedua itu tewas setelah ditembak dari ketinggian.
Baca juga: Pendeta di Papua Tewas Ditembak, TNI Bantah Fitnah KKB di Media Sosial
Sementara itu korban ketiga adalah Badawi tukang ojek yang tewas dibacok oleh KKB pada Kamis (17/9/2020).
Ia meninggal di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Tiga jam kemudian, sekitar pukul 14.20 WIT, Serka Sahlan anggota Koramil Persiapan Hitadipa juga meninggal dunia ditembak KKB.
Jenazah Serka Sahlan dievakuasi dari Bandara Bilorai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Nabire menggunakan pesawat Rimbun Air.
Baca juga: Seorang Pendeta Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Papua
Sebelum jenazah korban keempat dievakuasi, KKB sempat menembaki pesawat di bandara Bilorai.
Korban kelima adalah Pratu Dwi Akbar Utomo. Ia gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 13.20 WIT.
Kontak senjata melibatkan Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa Pratu Dwi Akbar dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14.50 WIT.
Baca juga: Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Prajurit TNI Gugur
Korban terakhir adalah Pendeta Yeremia Zanambani. Ia tewas di Kampung Hitadipa, Untan Jaya pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT.
Pendeta Yeremia Zanambani merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.