Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Elit TNI AL Tangkap Kurir Sabu yang Diduga Jaringan Lapas Nunukan

Kompas.com - 20/09/2020, 12:49 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang kurir narkoba bernama Syamsuddin (36) terlihat pasrah saat sejumlah petugas dari Tim Second Flat Quick Respon (SFQR) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Satgas Perisai Sakti XX Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan Kalimantan Utara mencegat mobil yang dikendarainya dan menemukan paket narkotika golongan I Jenis sabu sabu.

Komandan LANAL Nunukan Letkol Laut (P) Anton Pratomo mengungkapkan, Syamsuddin adalah petani rumput laut yang diduga dimanfaatkan sebagai kurir narkoba oleh oknum narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan.

"Dia adalah petani rumput laut, dia tinggal di Mansapa Nunukan Selatan tidak jauh dari Lapas Nunukan dan diduga dijadikan kurir untuk mengirim narkoba jenis sabu sabu seberat 50 gram ini," ujar Anton, Minggu (20/9/2020).

Penangkapan bermula dari informasi intelijen pada Sabtu 19 September 2020 sekitar pukul 12.45 Wita.

Baca juga: Bobol Uang Rp 196 Juta di ATM dalam 25 Menit, Pelaku Sulit Diidentifikasi

Tim gabungan SFQR dan Kopaska Lanal Nunukan lalu merespons dengan melakukan pengintaian dan akhirnya menggagalkan transaksi tersebut.

Anton menuturkan, Syamsuddin mendapat telepon dari oknum napi dalam Lapas Nunukan yang menawarinya pekerjaan sebagai kurir narkoba.

Semua fasilitas sudah disiapkan sampai mobil operasional untuk mengantar paket sabu dimaksud.

"Dari keterangan yang kami dapat, dia (Syamsuddin) disuruh mendistribusikan narkoba ke orang tidak dikenal, disediakan mobil yang di dalamnya sudah ada paket narkoba di depan Lapas, jadi dia tinggal mengantar saja, pas dia jalan, langsung kami amankan," ujar dia. 

"Kami segera serah terimakan ke Satreskoba Polres Nunukan untuk tindak lanjut pengembangan, karena ini pelanggaran UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sebagai catatan, operasi pengamanan tidak akan berhenti meski saat ini masih pandemi Covid-19," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com