Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gatot Nurmantyo: Apa Pun yang Menentang KAMI, Itu Peringatan Allah | Bocah SMP Pukul Kepala Buaya hingga Terlepas dari Gigitan

Kompas.com - 20/09/2020, 06:22 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan orasi dalam deklarasi di Magelang, Jumat (18/9/2020).

Dalam orasinya Gatot mengatakan, KAMI adalah gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia.

Sedangkan di Bontang, Kalimantan Timur, seorang pelajar SMP berinisial AN bergelut dan memukul kepala buaya.

Hal itu dilakukannya lantaran buaya tiba-tiba menerkam AN ketika tengah berenang.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Bersalaman dengan Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi, Oknum ASN: Petugas, Catat Nama Saya

1. Gatot Nurmantyo: apa pun yang menentang KAMI, itu peringatan dari Allah

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo berorasi dalam deklarasi di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (18/9/2020).

Gatot memulai orasi dengan cerita masa lalunya saat menempuh pendidikan militer

“Di Magelang ini saya mengenyam pendidikan militer. Di sini pula saya mengucap sumpah prajurit, yakni setia pada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Lalu saya sekarang bangkit, karena ada sebagian kelompok yang berusaha mengubah Pancasila,” ujarnya.

Dalam orasinya, Gatot menyadari ada sejumlah penolakan atas kehadiran KAMI.

Namun, ia menegaskan, hal tersebut semakin membuat kelompok tersebut tangguh.

“Spanduk-spanduk itu, apa pun yang menentang KAMI, menurut saya adalah itu peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih kuat, lebih tangguh, dan tidak berhenti,” tandas Gatot ditemui seusai orasi.

Hadir dalam deklarasi, Ketua Umum Komite Khittah Nahdlatul Ulama (NU) 1926 Rochmat Wahab. Lalu tokoh publik MS Kaban dan Bambang Sutedjo, Presidium KAMI Jawa Tengah Mudrik M Sangidu, dan Presidium KAMI Yogyakarta Sukri Fadholi.

Baca juga: Gatot Nurmantyo: Apa Pun yang Menentang KAMI, Itu Peringatan dari Allah

Ilustrasi buayaThinkstockphotos.com Ilustrasi buaya

2. Diterkam, siswa SMP pukuli kepala buaya hingga terlepas dari gigitan

AN, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bontang, Kalimantan Timur diterkam seekor buaya, Kamis (17/9/2020).

AN akhirnya bisa selamat setelah sempat bergelut dan memukul kepala buaya itu demi lepas dari terkaman.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Mandar RT 24, Lok Tuan, Bontang, Kalimantan Timur.

Awalnya, AN dan dua orang temannya sedang asyik berenang di perairan setempat. Tiba-tiba seekor buaya datang dan menerkamnya.

Panik, AN dan rekannya berteriak meminta tolong.

AN mencoba menyelamatkan diri. Bocah yang diterkam pada bagian kaki dan rusuk kirinya itu memukul kepala buaya hingga hewan buas itu melepas gigitannya.

AN kemudian memanjat pohon bakau dan dibawa ke rumah sakit lantaran luka gigitan buaya di tubuhnya.

Baca juga: Diterkam, Siswa SMP Pukuli Kepala Buaya sampai Lepas dari Gigitan, lalu Panjat Pohon Bakau

3. Kisah Koestomo rawat anak istri yang lumpuh selama 19 tahun

Koestomo (59), telaten merawat istrinya yang mengalami sakit dan lumpuh sejak 19 tahun lalu. Bersama keluarganya, tukang sepatu ini tinggal di Dusun Bandung Krajan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Koestomo (59), telaten merawat istrinya yang mengalami sakit dan lumpuh sejak 19 tahun lalu. Bersama keluarganya, tukang sepatu ini tinggal di Dusun Bandung Krajan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dengan sabar Koestomo (59) merawat istri, Siti Rodiyah dan anaknya, Dwi Ayu yang lumpuh selama belasan tahun.

Koestomo terpaksa menjalankan tugas ganda, sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga sejak 19 tahun yang lalu.

"Kalau dihitung sejak gejala sakit, sekarang sudah 19 tahun. Saya enggak bisa berpikir apa-apa lagi, Ini istri saya, apapun kondisinya akan tetap saya rawat," kata Koestomo.

Setiap hari dia harus memasak, memandikan dan menyuapi istri.

Beban semakin berat ketika anak sulungnya mengalami kelumpuhan yang sama dengan Rodiyah.

Selama ini dia harus bekerja menjadi tukang sepatu.

Namun dalam tujuh bulan terakhir, Koestomo tidak bisa bekerja dan hanya mengandalkan bantuan saudara dan tetangga.

Penyebabnya, ia harus fokus mengurus istri dan anaknya yang sakit.

Baca juga: Kisah Cinta Koestomo, Urus Istrinya yang Lumpuh 19 Tahun, Terpaksa Tinggalkan Pekerjaan

 

4. Pulang mengunjungi kakek, 13 orang satu keluarga positif Covid-19

Ilustrasi virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19
Sebanyak 13 orang yang merupakan satu keluarga di Kabupaten Ponorogo dinyatakan positif Covid-19.

Mereka memiliki riwayat menjenguk kakek mereka yang sakit.

Belakangan, kakek tersebut meninggal dunia dengan hasil swab positif Covid-19.

“Mereka (13 orang) masih satu keluarga. Saat itu mereka menengok kakeknya yang sakit. Namun, mereka tidak tahu kalau ternyata kakek itu positif Covid-19,” ujar Ipong saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9/2020).

Mereka tidak mengira bahwa kakek bisa terpapar Covid-19, karena tidak pernah bepergian.

Soal penyakitnya, keluarga tahu jika kakek memiliki riwayat penyakit lain.

“Mereka mengira kakeknya sakit biasa, tapi ternyata kakek itu meninggal terkonfirmasi Covid-19,” ujar Ipong.

Baca juga: Pulang Kunjungi Kakek yang Sakit, 13 Orang dalam Satu Keluarga Positif Covid-19

5. Wanita ini bakar bendera merah putih karena masalah percintaan

Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, IndonesiaShutterstock Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, Indonesia
Seorang wanita ditahan aparat kepolisian karena membakar bendera merah putih.

Wanita berinisial RP (28), pemilik akun Instagram @maya.maya635 tersebut diduga memiliki masalah percintaan.

"Kan ada alasannya, dia mau bercinta sama orang Malaysia, tidak dikasih," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, saat dihubungi Sabtu (19/2020).

Polisi masih memeriksa RP atas dugaan pelecehan simbol negara.

Soal perlunya tes kesehatan, polisi masih akan menunggu pemeriksaan penyidik terlebih dahul

"Ah nggak sampai ke situ lah. Pokoknya dia sudah ditahan lah. Jiwa, bagaimana mau diperiksa. Kalau kita tanya pisang dia bilang kuini, baru kita periksa dia ke rumah sakit jiwa. Kita tunjukan kopi dibilangnya teh manis, baru kita periksa (kejiwaannya)," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Ika Fitriana, Dewantoro, Muhlis Al Alawi | Editor : Farid Assifa, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com